JAKARTA - Mata uang safe haven seperti Yen Jepang dan Franc Swiss menjadi pilihan investor di tengah di tengah kekhawatiran meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina. Mata uang safe-haven tersebut pun menguat ke level tertinggi dalam dua minggu terhadap dolar AS di perdagangan Kamis.
Dolar AS tercatat menurun ke 114,845 terhadap Yen atau terendah sejak awal Februari. Dolar AS terakhir melemah 0,4% pada 114,93 yen.
Baca Juga: Tinggalkan Dolar AS, China Ajak Negara G20 Pakai Mata Uang Lokal
Terhadap mata uang Swiss, greenback jatuh ke 0,9189 franc, terlemah sejak 3 Februari. Dolar terakhir berpindah tangan pada 0,9202 franc atau merosot 0,2 persen.
“Tempat-tempat berlindung yang aman karena perkembangan geopolitik hari ini mengurangi harapan untuk kesepakatan diplomatik untuk mencegah aksi militer di sekitar Ukraina,” kata Analis Pasar Senior Western Union Business Solutions, Joe Manimbo, dikutip dari Antara, Jumat (18/2/2022).
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa indikasi Rusia akan menyerang Ukraina dalam beberapa hari ke depan dan mempersiapkan dalih untuk membenarkannya. Di mana pasukan Ukraina dan pemberontak pro-Moskow saling tembak di Ukraina Timur.
Baca Juga: Dolar Menguat Tipis Jelang Rilis Inflasi AS
Rusia juga menuduh Biden memicu ketegangan dan merilis surat dengan kata-kata keras yang mengatakan Washington mengabaikan tuntutan keamanannya dan mengancam langkah-langkah teknis-militer yang tidak ditentukan.
Kekhawatiran akan invasi Rusia ini pun mendorong saham-saham AS turun tajam dan mendorong tawaran untuk aset-aset safe-haven seperti obligasi pemerintah.
Untuk saat ini, konflik Rusia-Ukraina telah menggantikan kekhawatiran tentang rencana Federal Reserve untuk memperketat kebijakan moneter, dimulai pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Maret. Tapi pasar telah terbelah atas ukuran kenaikan suku bunga yang diperkirakan.
Pekan lalu, dengan data harga konsumen AS terbaru menunjukkan kenaikan tahunan terbesar dalam 40 tahun, pasar berjangka suku bunga telah memperkirakan sekitar 70 persen peluang kenaikan suku bunga setengah persen pada Maret. Perkiraan itu telah turun menjadi 37 persen pada Kamis (17/2/2022).
Indeks dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, telah naik hanya 0,2% sepanjang tahun ini. Namun demikian, terhadap yen, greenback telah turun 0,2% sejauh tahun ini.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 2-tahun, yang mencerminkan ekspektasi suku bunga dan berkorelasi dengan dolar/yen, telah melonjak sekitar 74 basis poin.
Di pasar mata uang kripto, bitcoin, yang bergerak bersama dengan aset berisiko lainnya, terakhir turun 7,8% pada USD40.590.
(Feby Novalius)