Semakin Berkilau, Harga Emas Tembus USD1.900/Ounce

Antara, Jurnalis
Jum'at 18 Februari 2022 06:26 WIB
Harga Emas Naik Hari Ini. (Foto: Okezone.com/Freepik)
Share :

CHICAGO - Harga emas terus mencapai level tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Harga emas pun tembus di atas USD1.900 pada akhir perdagangan Kamis.

Investor memilih logam kuning dan aset safe-haven lainnya di tengah meningkatnya ketegangan atas konflik Rusia-Ukraina. Di mana Presiden AS mengatakan bahwa ada indikasi Rusia berencana menyerang Ukraina.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000, Termurah Rp526.500

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD30,50 atau 1,63% menjadi USD1.902,00 per ounce, setelah mencapai tertinggi di USD1.903,65. Ini menjadi catatan kenaikan emas berjangka tertinggi sejak Juni 2021.

Harga emas juga didukung melemahnya saham-saham di Bursa AS hingga lebih dari 1,0%. Hal tersebut karena ketegangan di Ukraina meningkat.

Pemberontak yang didukung Rusia dan pasukan Ukraina saling menuduh bahwa masing-masing telah menembak melintasi garis gencatan senjata di Ukraina timur.

Baca Juga: Harga Emas Naik di Tengah Kekhawatiran Konflik Rusia-Ukraina

"Ketika waktu benar-benar menjadi tidak pasti dan kecemasan semakin tinggi, emas masih merupakan aset safe-haven untuk dituju," kata Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, dikutip dari Antara, Jumat (18/2/2022).

Sementara itu, Rusia mengusir wakil duta besar AS Bartle Gorman, dengan memperingatkan tanggapan AS di tengah meningkatnya kekhawatiran akan invasi Rusia ke Ukraina.

"Tidak hanya peristiwa di perbatasan Ukraina yang membuat investor mencari tempat berlindung yang aman, tetapi (emas) juga menawarkan perlindungan inflasi pada saat harga melonjak dan prospek harga minyak dan gas yang lebih tinggi, jika Rusia menyerang," Analis Pasar Senior OANDA, Craig Erlam.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 27 sen atau 1,14% menjadi USD23,875 per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik USD29 atau 2,73% menjadi USD1,092,7 per ounce.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya