CHICAGO - Harga emas terus mencapai level tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Harga emas pun tembus di atas USD1.900 pada akhir perdagangan Kamis.
Investor memilih logam kuning dan aset safe-haven lainnya di tengah meningkatnya ketegangan atas konflik Rusia-Ukraina. Di mana Presiden AS mengatakan bahwa ada indikasi Rusia berencana menyerang Ukraina.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000, Termurah Rp526.500
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD30,50 atau 1,63% menjadi USD1.902,00 per ounce, setelah mencapai tertinggi di USD1.903,65. Ini menjadi catatan kenaikan emas berjangka tertinggi sejak Juni 2021.
Harga emas juga didukung melemahnya saham-saham di Bursa AS hingga lebih dari 1,0%. Hal tersebut karena ketegangan di Ukraina meningkat.
Pemberontak yang didukung Rusia dan pasukan Ukraina saling menuduh bahwa masing-masing telah menembak melintasi garis gencatan senjata di Ukraina timur.
Baca Juga: Harga Emas Naik di Tengah Kekhawatiran Konflik Rusia-Ukraina
"Ketika waktu benar-benar menjadi tidak pasti dan kecemasan semakin tinggi, emas masih merupakan aset safe-haven untuk dituju," kata Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, dikutip dari Antara, Jumat (18/2/2022).
Sementara itu, Rusia mengusir wakil duta besar AS Bartle Gorman, dengan memperingatkan tanggapan AS di tengah meningkatnya kekhawatiran akan invasi Rusia ke Ukraina.