Akses Transaksi Orang Kaya dan Bank Rusia Dibatasi

Aditya Pratama, Jurnalis
Minggu 27 Februari 2022 13:09 WIB
Dampak Perang Rusia dengan Ukraina. (Foto: Okezone.com/US Army)
Share :

JAKARTA - Rusia tak lagi bisa menggunakan sistem pembayaran global Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). Ini merupakan sistem pesan aman yang memfasilitasi pembayaran lintas batas yang cepat, membuat arus perdagangan internasional lancar.

Bank yang terhubung ke sistem SWIFT dan menjalin hubungan dengan bank lain dapat menggunakan pesan SWIFT untuk melakukan pembayaran. Sanksi yang disepakati oleh Amerika Serikat (AS), Prancis, Kanada, Italia, Inggris Raya, dan Komisi Eropa juga termasuk membatasi kemampuan bank sentral Rusia untuk mendukung rubel.

Baca Juga: Perang Rusia vs Ukraina, RI Waspadai Pelemahan Rupiah hingga IHSG

Juru Bicara Pemerintah Jerman menyebut, sanksi ini akan mengakhiri 'paspor emas' untuk orang kaya Rusia dan keluarga mereka, dan akan menargetkan individu dan institusi di Rusia dan di tempat lain yang mendukung perang melawan Ukraina.

"Negara-negara tersebut menekankan kesediaan mereka untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika Rusia tidak mengakhiri serangannya terhadap Ukraina dan dengan demikian terhadap tatanan perdamaian Eropa," ujar juru bicara pemerintah Jerman, dilansir dari Reuters, Minggu (27/2/2022).

Baca Juga: Kecam Perang Rusia-Ukraina, Begini Tanggapan Cristiano Ronaldo

SWIFT telah menjadi mekanisme utama untuk membiayai perdagangan internasional. Pada tahun 2020, sekitar 38 juta 'pesan FIN' SWIFT dikirim setiap hari melalui platform SWIFT, menurut Tinjauan Tahunan 2020. Setiap tahun, triliunan dolar ditransfer menggunakan sistem.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya