JAKARTA - Pengelolaan dana JHT diakui dunia. International Social Security Association (ISSA) yang bermarkas di Jenewa, Swis mengapresiasi pengelolaan dana JHT menggunakan pendekatan manajemen aset liabilitas.
Ini merupakan faktor penting dalam mencapai pengelolaan finansial dalam seluruh entitas investasi dengan tujuan untuk memetakan kebutuhan cashflow di masa mendatang berikut kemungkinan kendala yang dihadapi.
Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo mengatakan, pengakuan dunia ini karena pengelolaan dana program Jaminan Hari Tua (JHT) menggunakan pendekatan Manajemen Aset Liabilitas dan Unit Pengendali Gratifikasi sebagai bagian dari sistem pengendalian fraud.
"Saya kira kita perlu berbangga, bagaimana pelaksanaan dan pengelolaan jaminan sosial kita diapresiasi oleh dunia internasional dan ini kami persembahkan khusus untuk pekerja Indonesia," ujarnya.
"Saya kira kita perlu berbangga, bagaimana pelaksanaan dan pengelolaan jaminan sosial kita diapresiasi oleh dunia internasional dan ini kami persembahkan khusus untuk pekerja Indonesia," ujarnya, Rabu (2/3/2022).
Selain manajemen aset liabilitas, ISSA juga menggarisbawahi urgensi pendekatan yang dilakukan BPJAMSOSTEK kepada pemangku kepentingan, dalam hal ini pemerintah sebagai regulator yang menelurkan regulasi-regulasi terkait penyelenggaraan program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Dengan adanya relasi yang baik dengan regulator, BPJAMSOSTEK bisa mengantisipasi perubahan-perubahan akibat regulasi yang berdampak pada penyelenggaraan program dan pemberian manfaat kepada peserta sebelum regulasi tersebut disahkan. Dengan begitu, BPJAMSOSTEK memiliki waktu untuk mengetahui dampak dari regulasi kepada institusi dan menyusun strategi dengan baik.
Anggoro mengatakan, dalam mengelola dana JHT para pekerja, BPJAMSOSTEK mengutamakan prinsip kehati-hatian dan transparansi untuk memastikan dana yang nantinya diterima oleh pekerja mendapatkan imbal hasil yang optimal. Pengelolaan dana ini tentunya juga bisa optimal jika dikelola dengan jangka waktu yang cukup. Dengan pengelolaan yang optimal, hasil yang didapatkan oleh peserta dan keluarga juga dapat lebih optimal.
Penempatan dana juga menjadi faktor penting dalam pengelolaan dana pekerja. Maka dari itu, setiap investasi yang dilakukan dipastikan telah melalui proses kajian fundamental, teknikal, manajemen risiko, dan kepatuhan yang komprehensif berdasarkan regulasi eksternal dan internal.
Selain itu, BPJAMSOSTEK juga menyesuaikan komposisi portofolio dengan kondisi ekonomi terkini dengan memperhatikan momentum pasar, likuiditas, optimalisasi hasil investasi, dan sesuai dengan profil program.
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin memberikan manfaat terbaik dari program jaminan sosial ketenagakerjaan kepada seluruh peserta. Kami harap para peserta dapat terus berkarya dengan tenang agar mencapai produktivitas dan turut membangun perekonomian bangsa agar lebih baik," ujar Anggoro.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)