Investor Pemula Wajib Tahu 5 Hal Ini! Dijamin Bisa Bikin Cerdas Berinvestasi

Wahyudi Aulia Siregar, Jurnalis
Jum'at 04 Maret 2022 13:28 WIB
5 hal yang wajib diketahui investor pemula. (Foto: Shutterstock)
Share :

Pintor memaparkan, ada lima hal yang harus diketahui agar dihindari para investor pemula:

- Pertama, berhenti untuk berpikir tidak perlu meng-upgrade diri, karena sebelum berinvestasi harus benar-benar memahami strategi berinvestasi dan kinerja perusahaan penerbit saham atau surat utang yang instrumennya hendak kita beli.

Serta mempelajari teknik Analisa yang dapat digunakan dalam melakukan investasi di pasar modal.

- Kedua, stop panik ataupun kalap terhadap fluktuasi harga, karena fluktuasi merupakan sifat dari investasi di pasar modal.

Panik hanya akan membuat kerugian jika kita buru-buru menjual saat harga saham turun, tanpa menganalisa kinerja perusahaan.

Jika tujuan investasi untuk jangka panjang dan kinerja perusahaan baik, maka fluktuasi jangka pendek tidak perlu mempengaruhi emosi pemodal.

- Ketiga, stop berinvestasi menggunakan dana utang.

Porsi dana investasi harus menggunakan dana dingin yang dipersiapkan khusus untuk alokasi investasi.

Artinya dana ini bukan untuk kebutuhan bulanan atau keperluan jangka pendek.

Sehingga jika terjadi risiko penurunan harga yang menggerus modal, tidak akan mempengaruhi kebutuhan jangka pendek.

- Keempat, berhenti termakan rekomendasi tanpa melakukan analisa lanjut.

Sebaiknya cari banyak sumber analisa dari riset perusahaan efek tentang perusahaan tercatat yang hendak dibeli atau melakukan kajian terhadap kinerja keuangannya sebelum memutuskan untuk membeli saham atau produknya.

Jangan tergiur rekomendasi pihak tertentu, yang mungkin tujuannya sekedar menggiring pelaku pasar untuk kepentingan tertentu.

- Kelima, stop FOMO atau Fear of Missing Out karena tidak kita pungkiri banyak investor saat ini yang hanya sekedar mengikuti tren yang sedang ramai ditengah masa pandemi dan perkembangan teknologi yang ditawarkan.

"Nah, salah satu cara yang bijak dalam mengalokasikan pendapatan seorang investor adalah dengan mengalokasikan 20% saja dari penghasilan bulanan untuk menabung dan berinvestasi. Selebihnya, 50% untuk kebutuhan rutin seperti cicilan bulanan, kebutuhan rumah, proteksi, uang sekolah, dan lain-lain. Sebanyak 20% perlu dialokasikan untuk kebutuhan lifestyle, seperti budget untuk ngopi, traveling, salon, pusat kebugaran, dan lain-lain. Dan 10% sisanya untuk dana sosial. Adapun persentase pembagian tersebut dapat disesuaikan dengan profil masing masing investor," bebernya.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya