Harga Minyak Dunia Meroket ke USD130/Barel Usai AS Larang Impor dari Rusia

Antara, Jurnalis
Rabu 09 Maret 2022 07:32 WIB
Harga minyak dunia hari ini. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Harga minyak dunia hari ini, Rabu (9/3/2022) menetap sekitar empat persen lebih tinggi. Tercatat minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei melonjak USD4,77 atau 3,9 persen, menjadi menetap di USD127,98 per barel, setelah mencapai tertinggi sesi di USDH133,09.

Kemudian, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat USD4,30 atau 3,6 persen, menjadi ditutup di USD123,70 per barel, setelah mencapai tertinggi sesi USD129,40 dolar

Itu terjadi karena Amerika Serikat melarang impor minyak Rusia dan Inggris serta bakal menghapusnya secara bertahap hingga akhir tahun.

 BACA JUGA:Harga Minyak Dunia Kian Meroket Imbas Larangan Impor Rusia

Bahkan, keputusan itu diperkirakan akan lebih mengganggu pasar energi global karena Rusia pengekspor minyak mentah terbesar kedua.

Lalu, harga minyak telah melonjak lebih dari 30 persen sejak Rusia menginvasi Ukraina, dan Amerika Serikat serta negara-negara lain memberlakukan serangkaian sanksi.

Di mana sanksi tersebut telah mengubah ekspor minyak dan gas Rusia bahkan sebelum larangan tersebut, karena para pedagang berusaha untuk menghindari pelanggaran sanksi di masa depan.

Diketahii, Presiden AS Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak Rusia dan energi lainnya.

Sehingga, Inggris mengatakan akan menghentikan impor minyak dan produk minyak Rusia pada akhir 2022, memberi pasar dan bisnis waktu untuk menemukan alternatif.

Kini, Rusia mengirimkan 7 juta hingga 8 juta barel per hari minyak mentah dan bahan bakar ke pasar global.

Meskipuj, Amerika Serikat mengimpor sangat sedikit minyak dari Rusia, namun larangan itu adalah "satu lagi sumber kehilangan pasokan," kata Matt Smith, analis minyak utama di Kpler.

"Ini hanya satu eskalasi lagi dalam serangkaian peristiwa yang telah mendorong harga minyak mentah dan produknya lebih tinggi," tambah Smith.

 BACA JUGA:Polisi Bongkar Gudang Penimbunan 31.320 Liter Minyak Goreng di Kalsel

Larangan impor itu dapat mengirim harga minyak global hingga USD200 per barel.

Sebelumnya juga Goldman Sachs telah menaikkan perkiraan Brent untuk 2022 menjadi USD135 dari USD98 dan prospek 2023 menjadi USD115 per barel dari USD105, dengan mengatakan ekonomi dunia dapat menghadapi

"Kejutan pasokan energi terbesar yang pernah ada" kata Goldman Sachs.

"Seberapa tinggi harga minyak bisa naik? Pilih angka, ini pasar yang kacau," ucap Analis di RBC Capital Markets Mike Tran.

Sudah banyak pembeli menghindari minyak Rusia.

Serta Shell PLC mengatakan akan menghentikan semua pembelian spot minyak mentah Rusia setelah menuai kritik atas pembelian yang dilakukan pada 4 Maret.

Untuk beberapa pengamat pasar mengatakan reli minyak sudah berlebihan.

Karena minyak mentah secara singkat menyerahkan sebagian besar kenaikan sekitar satu jam sebelum penyelesaian.

Adapun pedagang mengaitkan kemunduran itu dengan laporan tentang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang tidak lagi mendesak untuk menjadi anggota NATO.

Sebagai informasi, pengejaran Ukraina untuk menjadi anggota NATO telah menjadi poin utama perdebatan dalam negosiasi dengan Rusia.

Di mana meredupnya ekspektasi untuk segera kembalinya minyak mentah Iran ke pasar global telah menambah tekanan pada harga. Lantaran adanya pembicaraan yang telah melambat antara Teheran dan kekuatan dunia.

Dikhawatirkan akibatnya ada gangguan pasokan datang karena persediaan terus turun di seluruh dunia.

Terakhir, 5 analis memperkirakan rata-rata bahwa stok minyak mentah AS turun sekitar 700.000 barel dalam seminggu hingga 4 Maret.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya