JAKARTA - HET minyak goreng curah ditetapkan Rp14 ribu per liter. Kemudian harga minyak goreng kemasan dikembalikan ke mekanisme pasar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan inflasi. Hal ini seiring perkembangan harga bahan pangan seperti minyak goreng.
Baca Juga: Ada Mafia Minyak Goreng, Menko Airlangga: Tangkap Saja!
"Volatile food inflation kita di bawah 2%, masih sekitar 1,5%-1,7%, sebelum program ini, harga di pasar Rp22-25 ribu. Jadi transmisinya belum ke inflasi, bahkan di Januari kita deflasi," ujar Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat(18/3/2022).
Maka dari itu, pihaknya akan memantau perkembangan di bulan April.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Kemasan Mahal, Stok Numpuk di Ritel Modern Bikin Emak-Emak Bingung
"Pemerintah juga memonitor inflasi ke depan, dan situasi peraturan baru ini dievaluasi tiap 2 minggu. Ini ada komponen lain yang berkontribusi besar, misal harga beras tapi masih stabil, kenaikan harga daging, tahu tempe, pemerintah melihat berbagai komponen untuk inflasi," ungkap Airlangga.
Dia berharap, dengan adanya aturan ini, harga wajar migor kemasan bisa menurun. Tapi, dia menegaskan bahwa patut diingat, kenaikan harga CPO ini karena gejolak faktor global, bukan faktor domestik.
"Kita jaga harga dijual curah di Rp14 ribu, harga sekarang masih Rp20 ribu lebih. Kebijakan ini diharapkan bisa membantu, dan harapannya situasi geopolitik Rusia-Ukraina berhenti, sehingga minyak nabati dunia bisa kembali normal," pungkasnya.
(Feby Novalius)