Sayang Uang Negara Dihamburkan, Erick Thohir Pastikan PMN ke BUMN Tepat Sasaran

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Senin 21 Maret 2022 12:55 WIB
Erick Thohir pastikan PMN ke BUMN tepat sasaran. (Foto: Kementerian BUMN)
Share :

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan Penyertaan Modal Negara (PMN) BUMN akan tepat sasaran. Bahkan, alokasinya pun dipastikan efektif.

Erick mencatat pemerintah tidak akan menyuntik PMN secara asal-asalan kepada perusahaan pelat merah.

Dia menegaskan, pemerintah akan mempertimbangkan dampak operasional BUMN terhadap masyarakat.

"Kalau BUMN tidak sehat, tidak kuat lagi secara korporasi, apalagi tidak punya manfaat untuk masyarakat, ya sayang uang negara harus dihambur-hamburkan, karena itu kita memastikan PMN tepat sasaran," ucap Erick saat konferensi pers, Senin (21/3/2022).

Proses pengajuan PMN pun berdasarkan kesepakatan tiga menteri yakni Menteri BUMN, Menteri Keuangan, dan Menteri teknis lainnya.

Erick mengambil contoh pengajuan PMN untuk BUMN infrastruktur akan melibatkan Erick Thohir, Sri Mulyani, dan Basuki Hadimuljono dalam menyepakati kebutuhan.

"Suntikan PMN sekarang ini tidak bicara tol Sumatera disuntik sekian, tidak. Suntikan itu kita fokuskan untuk di ruas yang mana penyelesaiannya. Jadi ini tepat, jangan sampai penyuntikan ini disalahgunakan untuk kepentingan lainnya," ungkapnya.

 BACA JUGA:G20 Jadi Peluang Kawasan industri BUMN Tingkatkan Investasi

Di lain sisi, dia juga mengatakan kontribusi BUMN terhadap negara melalui pajak hingga dividen mencapai Rp377 triliun pada 2020.

Sementara, jumlah PMN yang diberikan negara untuk BUMN hanya sebesar 4% dari total kontribusi BUMN secara konsolidasi.

Erick menyebut PMN dialokasikan untuk melakukan akselerasi transformasi BUMN.

Erick menyampaikan transformasi, baik perubahan model bisnis hingga efisiensi terbukti mampu meningkatkan valuasi saham milik BUMN seperti Telkom, Mandiri, dan BRI yang jika ditotal mencapai Rp 1.600 triliun.

"Jadi bayangkan valuasi tiga BUMN saja sudah Rp 1.600 triliun. Jadi kalau ada pihak-pihak, kok utang BUMN besar, ya memang besar. Itu lah kenapa kita sekarang di bawah kementerian kita rapikan mana utang-utang produktif dan mana utang-utang yang koruptif. Yang koruptif kita sikat," tegasnya.

 BACA JUGA:Khawatir Ada Dugaan Korupsi, Erick Thohir Bakal Usut Tuntas Utang Jumbo di BUMN

Dia menyatakan komitmennya dalam mendorong lebih banyak BUMN untuk melantai di bursa efek sebagai bagian dalam transparansi dan profesionalisme perusahaan.

Menurutnya, bursa Indonesia kini tercatat sebagai salah satu bursa terbaik di Asia secara sisi pertumbuhan.

"Karena salah satunya aksi korporasi BRI yang menjadi aksi korporasi terbesar di Asia Tenggara, nomor dua di Asia, dan nomor tujuh di dunia. Oleh karena itu bursanya sangat positif, jadi dampak-dampak BUMN sehat itu juga kepada pasar pun positif," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya