JAKARTA - Harga minyak goreng yang dijual ritel modern berkisar Rp44.000-Rp50.000 per dua liter. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengungkap alasan harga minyak goreng mahal.
Menurutnya, harga minyak goreng di ritel modern mahal karena harga yang diterima dari distributor sudah tinggi. Dia berharap masyarakat bisa memaklumi.
"Di ritel itu sudah free market, sudah dilepaskan sesuai dengan harga keekonomiannya. Di mana kami menjual harga tersebut yang kurang lebih 70% di atas HET (Harga Eceran Tertinggi)," ujar Roy saat berdialog di IDX Channel, Selasa (22/3/2022).
"Karena kita dapatkan minyak goreng dari distributor dengan harga yang sudah tinggi sekali akibat dari free market. Semoga masyarakat bisa maklum," imbuhnya.
Dia menjelaskan, distributor pun tidak asal dalam menetapkan harga. Menurutnya, produsen dan distributor membandingkan harga dengan harga ekspor.
"Jadi itu yang terjadi sekarang ini," sambungnya.
Maka dari itu, kata Roy, pemerintah perlu membangun komunikasi publik terkait harga minyak goreng saat ini. Sehingga masyarakat paham dan tahu duduk perkara dari melonjaknya harga minyak goreng.
"Perlu dibangun komunikasi publik. Bukan Kementerian Perdagangan tentunya, melainkan kementerian lain yang melayani informasi publik untuk di sebarkan kepada masyarakat. Ini loh yang sebenarnya terjadi. Supaya masyarakat bisa mengetahui duduk perkara dan paham dengan situasi saat ini," terangnya.
Sebagai informasi, harga minyak goreng kemasan ukuran 2 liter di ritel modern saat ini dibanderol di kisaran Rp44.000 bahkan hampir tembus Rp50.000. Padahal harga sebelum adanya polemik minyak goreng, harga minyak goreng ukuran 2 liter dibanderol Rp38.000-40.000.
Tak sedikit masyarakat khususnya ibu rumah tangga menggerutu melihat harga minyak goreng yang terpantau jauh selisihnya. Saking kagetnya melihat harga, emak-emak jadi malas membeli atau ada juga yanh mengurangi jumlah pembelian dari biasanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)