Wall Street Galau di Tengah Perang Rusia-Ukraina

Antara, Jurnalis
Sabtu 26 Maret 2022 07:24 WIB
Wall street {galau} di tengah perang Rusia-Ukraina. (Foto: Reuters)
Share :

Di mana investor menilai seberapa agresif Federal Reserve akan memperketat kebijakannya setelah Ketua Fed Jerome Powell minggu ini mengatakan bahwa bank sentral perlu bergerak "cepat" untuk memerangi inflasi yang tinggi dan meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Mei.

Pada imbal hasil obligasi pemerintah AS melonjak pada Jumat (25/3/2022), dengan imbal hasil acuan obligasi pemerintah 10-tahun melonjak ke level tertinggi hampir tiga tahun, karena pasar bergulat dengan inflasi tinggi dan Federal Reserve yang dapat dengan mudah memicu penurunan karena secara agresif memperketat kebijakan.

 BACA JUGA:Wall Street Bervariasi, Investor Nantikan Keputusan Suku Bunga The Fed

Sementara, imbal hasil obligasi pemerintah AS sepuluh tahun terakhir di 2,492 persen setelah sebelumnya naik di atas 2,50 persen untuk pertama kalinya sejak Mei 2019.

Untuk pasar ekuitas memperkirakan lingkungan suku bunga yang lebih tinggi, kata Keith Buchanan, manajer portofolio di Globalt Investments di Atlanta.

Sehingga, itu menyebabkan saham bank berkinerja lebih baik, sementara "menambahkan lebih banyak tekanan ke elemen pasar yang lebih berisiko," seperti saham pertumbuhan, katanya.

Dilanjut, suku bunga pinjaman yang lebih tinggi menguntungkan bank, sementara suku bunga yang lebih tinggi negatif untuk saham teknologi dan pertumbuhan, yang penilaiannya lebih bergantung pada arus kas masa depan.

Kini, saham perusahaan yang sedang berkembang seperti Nvidia Corp melemah setelah memimpin rebound Wall Street awal pekan ini.

Untuk sektor utilitas juga naik tajam, mencapai rekor tertinggi karena investor menyukai saham-saham defensif dengan perang Rusia-Ukraina yang masih berkecamuk setelah sebulan.

Sektor ini berakhir naik 1,5 persen hari ini dan naik 3,5 persen untuk minggu ini, sementara sektor energi berakhir naik 2,3 persen hari ini dan melonjak lebih dari 7,0 persen untuk minggu ini menyusul kenaikan tajam harga minyak.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya