Kisah Roman Abramovich: Anak Yatim Piatu yang Jadi Miliarder, Berapa Kekayaannya?

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Kamis 31 Maret 2022 16:07 WIB
Roman Abramovich (Foto: Instagram)
Share :

Kasus pencemaran nama baik

Ditanya wartawan Guardian pada 2006 tentang apa arti kekayaan bagi seseorang, dia menjawab: "Uang tak dapat membelikan Anda kebahagiaan. Sejumlah kebebasan, ya."

Raksasa media yang membidangi keuangan, Bloomberg, memperkirakan kekayaan Abramovich sebesar USD13,7 miliar, dan menempatkannya sebagai orang terkaya ke 128 di dunia.

Sedangkan Forbes menyebutkan kekayaannya mencapai USD12,3 miliar, serta menempatkannya di urutan ke-142. Namun, yang menjadi pertanyaan serius adalah sejauh mana independensinya dari Putin.

Tahun lalu, Abramovich menggugat penerbit House HarperCollins karena pencemaran nama baik terkait buku berjudul Putin's People karya Catherine Belton, yang mengklaim presiden Rusia itu telah memerintahkannya untuk membeli Chelsea.

Kedua belah pihak akhirnya menyelesaikannya di luar pengadilan, dan penerbit setuju untuk membuat beberapa klarifikasi.

Tetapi hubungan Abramovich dengan Putin terus mengganggunya, terutama ketika pasukan Rusia membangun kekuatan di perbatasan dengan Ukraina dan kemudian menyerbunya.

Ketika Inggris membekukan aset Abramovich dan enam oligarki lainnya diumumkan, Menteri Luar Negeri Liz Truss mengatakan: "Dengan hubungan dekat mereka dengan Putin, mereka terlibat dalam agresinya. Darah rakyat Ukraina ada di tangan mereka."

Abramovich mengumumkan penjualan Chelsea delapan hari sebelum sanksi dijatuhkan.

Sebagian penggemar Chelsea terus mendukung Abramovich, tetapi banyak politisi menyerukan agar asetnya disita, dan tak hanya dibekukan.

"Saya harap saya dapat mengunjungi Stamford Bridge untuk terakhir kalinya guna mengucapkan selamat tinggal kepada Anda semua secara langsung," kata Abramovich kepada para pendukung Chelsea.

Tapi kembali ke London Barat tidaklah mungkin untuk beberapa waktu.

Anehnya, saat ini Abramovich diketahu mengalami gejala dugaan keracunan - bersama dengan dua orang juru runding senior Ukraina - pada saat pembicaraan damai di perbatasan Ukraina-Belarus pada awal Maret lalu.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya