JAKARTA - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) membukukan laba bersih senilai USD527,07 juta atau setara Rp7,53 triliun atau naik 79,25% dibandingkan tahun 2020 yang terbilang USD294,05 juta. (kurs Rp14.300 per USD)
Di mana inimendongkrak laba per saham dasar menjadi USD0,09634, Padahal pada akhir tahun 2020 hanya USD0,05375.
Diketahui, informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan telah audit di Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Untuk data penjualan bersih tumbuh 17,7% menjadi USD3,516 miliar yang ditopang penjualan ke luar negeri yang tumbuh 16,8% menjadi USD1,939 miliar.
BACA JUGA:Laba Bersih Archi Indonesia Turun 39% Jadi USD75,1 Juta, Ini Biang Keroknya
Adapun penjualan ke dalam negeri tumbuh 19,4 persen menjadi USD1,532 miliar. Walau beban pokok penjualan membengkak 7,7 persen menjadi USD2,288 miliar, tapi laba kotor naik 42,45% menjadi USD1,228 miliar.
Pada aset perseroan tumbuh 5,6% menjadi USD8,978 miliar yang ditopang kenaikan saldo laba belum ditentukkan penggunaanya sebesar 24,4% menjadi USD2,536 miliar.
Lalu, Analis BNI Sekuritas, Mikhail Johanes dalam risetnya pernah mengatakan, meredanya krisis energi di China telah membawa sinyal positif bagi harga komoditas global, termasuk pulp.
"Apabila gangguan pasokan menjadi normal dan harga turun, kami memperkirakan top line INKP tetap kuat karena lonjakan permintaan dari kemasan kertas dan produk tisu," jelasnya.