JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah hari ini ditutup menguat tipis 3 poin di level Rp14.362 setelah penutupan sebelumnya stagnan di level Rp14.365.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar turun terhadap mata uang lainnya namun masih tetap tinggi pada hari ini. Hal itu karena perang di Ukraina tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat.
"Investor juga mencerna kenaikan suku bunga terbesar Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) dalam 22 tahun," ungkap Ibrahim dalam risetnya, Rabu (13/4/2022).
BACA JUGA:Rupiah Hari Ini Ditutup Stagnan di Level Rp14.365/USD, Ini Pemicunya
Diketahui, RBNZ menaikkan suku bunganya menjadi 1,5% karena menurunkan keputusan kebijakannya pada hari sebelumnya.
Beberapa investor juga memperkirakan bank sentral akan melanjutkan tren pengetatan. Bank of Canada akan memberikan keputusan kebijakannya sendiri di kemudian hari, dengan Bank Sentral Eropa dan Bank of Korea menyusul pada hari Kamis.
Di Eropa, harapan untuk resolusi perang di Ukraina yang dipicu oleh invasi Rusia pada 24 Februari meredup dengan cepat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan negosiasi damai adalah "situasi buntu" dalam semalam.
Selain itu, investor mencerna data inflasi Selasa dari AS dan berharap bahwa tekanan harga telah memuncak. Data menunjukkan bahwa indeks harga konsumen (CPI) naik 8,5% tahun-ke-tahun di bulan Maret, level tertinggi sejak akhir 1981. CPI naik 1,2% bulan-ke-bulan, sedangkan CPI inti naik 6,5% tahun-ke-tahun. -tahun dan 0,3% bulan ke bulan.
Perang, yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dan Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah berjanji untuk terus maju. AS juga diperkirakan akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
Dari sentimen domestik, mendekati rilis pertumbuhan ekonomi Kuartal Pertama 2022, pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Kembali memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4,8-5,2 persen dan ekonomi akan bergerak di titik tengah yaitu sekitar lima persen.
BACA JUGA:Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp14.362/USD Imbas Hasil Keputusan The Fed
Sedangkan pergerakan perekonomian di Kuartal Pertama masih akan dipengaruhi oleh perkembangan indikator pada Maret lalu. Sementara untuk tahun ini, ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh antara 4,8-5,5 persen.
Untuk kondisi perekonomian global, sejumlah lembaga internasional telah memperkirakan akan terjadi penurunan proyeksi perekonomian untuk tahun ini. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi geopolitik global, khususnya konflik Rusia-Ukraina.
Dalam perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat terbatas di rentang Rp14.350 - Rp14.380.
(Zuhirna Wulan Dilla)