Untuk anggaran yang ada akan dialihkan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar, obat-obatan, serta kebutuhan dasar lainnya yang menipis.
Lalu, seorang ekspatriat yang bekerja sebagai ahli perangkat lunak mengatakan bahwa dia tidak yakin uang yang disumbangkan akan dimanfaatkan oleh mereka yang membutuhkan.
"Ini bisa berakhir seperti dana tsunami," katanya mengacu pada bantuan jutaan dolar yang diterima Sri Lanka setelah tsunami pada Desember 2004 merenggut nyawa setidaknya 31.000 orang.
Baca Selengkapnya: Sri Lanka Bangkrut Gagal Bayar Utang Rp732 Triliun, Minta Warganya di Luar Negeri Kirim Uang
(Zuhirna Wulan Dilla)