JAKARTA - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut, keputusan Presiden Joko Widodo melarang ekspor minyak goreng bisa menggoyang kinerja ekspor selama Mei 2022.
"Kinerja ekspor selama Mei 2022 nanti bisa goyang alias terpengaruh karena kebijakan itu. Surplus perdagangan menurun," terang Bhima kepada MNC Portal Indonesia, Senin (25/4/2022).
Dia menjelaskan selama Maret 2022, nilai ekspor crude palm oil (CPO) mencapai USD3 miliar.
BACA JUGA:Ekspor Minyak Goreng Dilarang, Petani Sawit Bilang Begini
Sehingga, jika diasumsikan pelarangan ekspor berlaku satu bulan penuh, estimasi devisa negara akan tergerus sebesar USD3 miliar pada Mei 2022.
Hal itu merujuk data nilai ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia pada Maret 2022 yang mencapai USD3 miliar.
Dengan larangan ini, maka devisa negara akan lenyap 12% dari total ekspor non minyak dan non migas.