JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyatakan bahwa larangan ekspor bahan baku minyak goreng merupakan salah satu shock therapy diperlukan bagi para oknum-oknum nakal sehingga membuat stok dan harga minyak goreng di pasar tidak stabil.
“Itu langkah-langkah shock therapy itu kadang-kadang diperlukan pada suatu saat, tapi kemudian dilakukan evaluasi lagi, saya kira itu,” ujar Wapres di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (26/4/2022).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk menghentikan sementara ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai 28 April 2022 guna memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri.
Wapres pun menegaskan bahwa larangan bahan baku minyak goreng sawit untuk kebaikan semua pihak baik nasional maupun masyarakat. “Saya kira itu sudah dibahas ya sudah menjadi keputusan di sidang kabinet. Ya kepentingannya itu kan untuk kebaikan semua pihak, terutama kepentingan nasional kita atau kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Wapres mengatakan pemerintah akan terus mengevaluasi kebijakan ini. Namun, dia menegaskan saat ini fokus utama pemerintah adalah agar minyak goreng tidak langka dan harga pasaran stabil.