Dua negara ini memiliki produksi minyak 2,5 juta bph. Kemudian, Irak yang produksinya 4,34 juta bph dan dapat memompa produksi tambahan 660.000 bph. Kapasitas maksimum produksinya bisa mencapai 5 juta bph.
Namun, Irak memiliki kekurangan infrastruktur untuk meningkatkan produksi dan investasi proyek minyak.
BACA JUGA:Harga Brent Terus Naik Didukung Sikap Uni Eropa terhadap Minyak Rusia
Ada pula Libya yang produksinya kira-kira 1 juta bph. Namun, produksi minyak di negara ini sering mengalami gangguan politik. Bahkan, Libya pernah kehilangan pasokan 550.000 bph gegara hal ini.
Yang terakhir, Iran. Menurut analis, Iran bisa berkontribusi hingga 1,2 juta bph. Perusahaan data, Kpler, menyebutkan Iran memiliki 100 juta barel minyak dalam penyimpangan terapung per pertengahan Februari.
Artinya, negara ini dapat menambah pasokan minyak 1 juta barel per hari atau 1% dari pasokan global selama 3 bulan.
(Zuhirna Wulan Dilla)