JAKARTA - Harga emas dunia hari ini menguat pada Kamis (12/5/2022), tercatat teraktif untuk pengiriman Juni terangkat USD12,7 atau 0,69%, menjadi ditutup pada USD1,853,70 per ounce.
Diketahui, bahwa dua hari beruntun karena dolar AS tergelincir di tengah sedikit pendinginan harga konsumen untuk April, namun data inflasi tersebut masih lebih tinggi dari perkiraan.
BACA JUGA:Harga Emas Terus Turun, Ini Biang Keroknya
Bahkan, emas berjangka tergelincir USD17,6 atau 0,95% menjadi USD1.841,00, setelah anjlok USD24,2 atau 1,29% menjadi USD1.858,60 pada Senin (9/5/2022), dan menguat USD7,1 atau 0,38% menjadi USD1.882,80 pada Jumat (6/5/2022).
Adapun pertumbuhan harga konsumen AS melambat pada April karena harga bensin turun dari rekor tertinggi, menunjukkan inflasi mungkin telah mencapai puncaknya, meskipun kemungkinan akan tetap panas untuk sementara dan menjaga Federal Reserve menaikkan suku bunga untuk mendinginkan permintaan.
Lalu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (11/5/2022) bahwa indeks harga konsumen AS naik 8,3% secara tahun ke tahun pada April, sedikit lebih tinggi dari 8,1% yang diperkirakan para ekonom.
Di mana angka inflasi April turun dari 8,6% pada Maret dan menandai penurunan pertama dalam lima bulan, angka tersebut tetap tinggi, menurut analis pasar.
Sedangan yang membantu emas menguat, indeks dolar, yang awalnya menguat di tengah data indeks harga konsumen (IHK), turun tipis 0,1%. Emas juga mendapat dukungan tambahan karena imbal hasil obligasi pemeritah AS dan indeks saham AS melemah.