Dalam membelinya, Ibrahim merekomendasikan para investor untuk membeli emas di pasar tradisional bukan di Mal.
Sebab, terangnya, ongkos pembuatan perhiasannya di pasar tradisional lebih murah. Di mana itu berpengaruh pada harga jual dikemudian hari.
"Kalau beli perhiasan, itu kan ada ongkos buatnya. Kalau di pasar tradisional itu ongkosnya lebih murah. Cuma Rp5.000 sampai Rp15.000 per gramnya. Kenapa murah? Karena sewa tempatnya tidak semahal di Mal, dan honor karyawannya relatif lebih murah," paparnya.
BACA JUGA:Harga Emas Terus Turun, Ini Biang Keroknya
"Kenapa ongkos buat perlu diperhatikan? Karena jika kita jual perhiasan itu, nanti ongkos buatnya akan hilang semua. Misalnya, beli emas ongkosnya Rp100.000 per gram. Kita beli 5 gram, berarti ongkosnya Rp500.000. Itu akan hilang, rugi kalau untuk investasi," terangnya.
Maka dari itu, dia menyarankan bagi anak muda yang ingin investasi emas, beli di toko emas pasar tradisional.
Meskipun dari segi kualitas lebih unggul yang dijual di Mal, namun emas tradisional bisa di cuci rutin untuk mendapatkan hasil perhiasan yang mengkilat lagi seperti baru.
"Kualitas emasnya ataupun modelnya memang tak sebanding dengan yang di Mal. Tapi emas kan bisa dicuci rutin. Biaya juga murah, sekitar Rp50.000. Bisa mengkilat lagi. Yang penting saat dijual lagi nanti tidak rugi. Kuncinya di situ kalau berinvestasi," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)