Dia juga mengatakan kalau hanya akan bertahan sampai Oktober mendatang.
Alasannya, karena dia menunggu masa sewa rukonya habis dan tidak akan perpanjang lagi.
"Ya sampai habis saja kontraknya sampai bulan 10, dan itu nggak ada lagi," ungkapnya.
Dia menyebut omzet hariannya pun telah menurun 70% sampai 80%.
Tak hanya Faris, pedagang Aksesori bernama Yogi juga menjelaskan kalau omzetnya telah hancur.
BACA JUGA:6 Kuliner Malam di Blok M yang Enak dan Bikin Nagih
"Omzet turun, bahkan hancur, kalau turun saja mah mending, ini hancur," keluhnya.
Dia mengakui kalau sudah banyak ruko kosong sejak pandemi Covid-19 menghantam Indonesia.
Bahkan, beberapa ruko ada yang barangnya disita pengelola.
Hal itu lantaran mereka tak bisa membayar sewa karena tak memiliki omzet penjualan.
"Banyak ruko yang kosong pas pandemi saja, tahun pertama mungkin bertahan karena ada tabungan saja buat bayar sewa, dua tahun keduanya orang mulai klepek-klepek, bahkan ada yang tidak kuat membayar sewa sehingga di sita oleh kantor," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)