Beli Solar dan Pertalite Bakal Dibatasi, Ini Alasannya

Tim Okezone, Jurnalis
Selasa 31 Mei 2022 06:11 WIB
Pembelian Pertalite dan Solar bakal dibatasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah menyusun aturan teknis pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yakni Solar dan Pertalite agar tepat sasaran.

Adapun harga Solar subdidi Rp5.100 per liter, sedangkan Solar nonsubsidi sudah mencapai Rp13.000 per liter.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan regulasi itu akan mengatur dua hal, yakni kenaikan harga minyak dunia dan peralihan konsumen dari BBM nonsubsidi ke BBM bersubsidi akibat disparitas harga.

 BACA JUGA:Polisi Gagalkan Penyelundupan BBM Jenis Solar Sebanyak 2.800 Liter

"Di dalam Perpres tersebut tidak hanya BBM jenis Pertalite yang akan disempurnakan, satu lagi yang lebih krusial BBM jenis solar karena solar masih disubsidi meskipun subsidi per liter, tetapi harganya masih sangat murah kalau dibandingkan dengan solar nonsubsidi," ujarnya dalam tayangan CNBC Energy Corner yang dipantau di Jakarta, Senin (30/5/2022).

Dia mengatakan perang Ukraina dengan Rusia telah membuat harga minyak dunia melambung terkhusus gasoline.

Hal ini menyebabkan harga Pertamax di dalam negeri terkerek naik menjadi Rp12.500 per liter.

Dia pun menyebut beban keuangan Pertamina semakin berat karena perseroan harus melakukan impor sekitar 50 persen untuk bensin dengan harga yang tinggi.

Sedangkan harga jual produknya justru tidak naik sesuai harga keekonomian.

"Dua hal ini yang akan diatur lebih lanjut oleh Perpres yang baru tersebut," tambahnya.

Dia memastikan kalau Solar adalah prioritas pertama yang akan pemerintah atur karena BBM jenis ini digunakan tidak hanya oleh kendaraan bermotor, tetapi industri-industri pertambangan dan perkebunan, hingga kapal-kapal besar.

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto juga ikut menambahkan kalau Pertamina mengharapkan agar aturan pembelian bisa ditata supaya penyaluran BBM subsidi dan penugasan bisa lebih tepat sasaran.

"Ketika harga Solar yang tidak disubsidi semakin meningkat, artinya disparitas semakin tinggi, ini semakin rawan, sehingga solar harus diatur. Kemudian ketika menyusul Pertamax ikut naik terjadi hal yang serupa ada gap yang tinggi antara Pertalite dan Pertamax," terangnya.

Baca Selengkapnya: Siap-Siap! Pembelian Solar dan Pertalite Akan Dibatasi

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya