JAKARTA – Kemenperin mencatat realisasi pemenuhan minyak goreng sejak Maret dan April 2022 mengalami peningkatan. Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan pada bulan April, realisasi penyaluran minyak goreng curah mencapai 210.835,14 ton atau lebih besar dari kebutuhannya. Adapun kebutuhan minyak goreng curah adalah sebesar 194.634 ton.
“Jadi realisasi pemenuhan April sudah di atas 108,3%,” katanya di Jakarta, Selasa (31/5/2022).
Putu juga mengklaim distribusi minyak goreng semakin meluas. Saat ini, ada 75 produsen minyak goreng dengan 1.669 distributor dan 27.449 pengecer yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sementara untuk pengiriman rata-rata per hari kerja meningkat dan konsisten dari Maret sampai Mei 2022. Pada Mei, rata-rata penyaluran pada hari kerja sebesar 9.159 ton dan April sebesar 9.166 ton.
“Ini sudah jauh meningkat dan konsisten dibandingkan Maret yang rata-rata hanya 4.613 ton per hari kerja,” terang Putu.
Sebagai informasi tambahan, hari ini pencabutan program subsidi minyak goreng curah mulai berlaku. Artinya, sistem selisih Harga Eceran Tertinggi (HET) dan harga keekonomian yang sebelumnya diganti oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS) melalui pungutan ekspor, mulai hari ini selisih tersebut langsung ke perusahaan industri tanpa melalui BPDPKS.
Kendati demikian, tidak mengubah HET minyak goreng curah, artinya tetap sama yaitu Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)