JAKARTA– MotoGP Mandalika 2022 yang sukses digelar pada 18-20 Maret 2022 di Pertamina Mandalika International Circuit memberikan multiplier effect yang luar biasa, tidak hanya peningkatan pada ekonomi Nusa Tenggara Barat saja, tapi juga dengan daerah-daerah Indonesia lainnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, menjabarkan granularity atau data tambahan yang lebih detail mengenai event balap internasional tersebut.
“Mengenai penyelenggaraan MotoGP Indonesia di Maret 2022 ternyata terjadi dampak multiplier ekonomi yang dirasakan tidak hanya oleh NTB, tapi juga di seluruh provinsi Indonesia bukan hanya di NTB saja. Kontribusi terhadap kenaikan pendapatan domestik regional bruto (PDRB) NTB sebesar 1,46%year on year (y-o-y),” ujar Menparekraf, Selasa (41/5/2022).
Sementara itu, dari penyediaan makanan dan minuman 1,04% dan transportasi pergudangan 0,74%.
Perhelatan MotoGP juga memberikan nilai tambah kepada Indonesia sebesar Rp4,5 triliun. “Jadi, di luar angka Rp700 miliar hampir Rp800 miliar yang kita perkirakan,” katanya.
Pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan I tahun 2022 sebesar 7,76 persen, sementara secara nasional di angka 5,01%. Peningkatan lapangan usaha yang didominasi oleh sektor parekraf, yaitu akomodasi, makanan, dan minuman 22,29%, transportasi dan pergudangan sebesar 15,36%.
Penumpang yang datang ke NTB naik secara signifikan, melalui angkutan udara 94,81 persen dan angkutan laut naik 74,91%.
"Termasuk saya, karena saya datangnya melalui jalur laut. Saya datang dari Padangbai menuju Bangsal,” kata Menparekraf.
Selain itu, survei dampak MotoGP Mandalika terhadap pelaku usaha menunjukkan sejumlah hasil yang membahagiakan. Pertama, peningkatan sebanyak 41 persen pelaku usaha selama event MotoGP, di mana 23% di antaranya berasal dari luar NTB.
Kemudian, 59% pelaku usaha mendapatkan fasilitas pelaksanaan MotoGP dan paling banyak memperoleh bantuan dari pemerintah sebesar 40,5%.
“Sebesar 46% pelaku usaha merupakan usaha rumah tangga, jadi ini banyak ibu-ibu UMKM dan saat MotoGP produk UMKM ekonomi kreatif yang paling laku adalah kuliner sebesar 50,34%, kriya 19,31%, dan fesyen ini yang perlu didorong lebih lagi sebesar 15,86% dan lainnya 14,48%,” kata Menparekraf.