Bisnis Travel Gelap Hantui Sektor Transportasi

Azhfar Muhammad, Jurnalis
Kamis 02 Juni 2022 09:17 WIB
Ilustrasi travel gelap. (Fotoi: Okezone)
Share :

JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut bisnis travel gelap menjadi permasalahan di bidang transportasi umum.

Permasalahan ini terutama terjadi di sektor transportasi darat.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menilai Kemunculan travel gelap menambah tingkat persaingan yang sudah sangat ketat sebelumnya.

Jumlah travel gelap terus mengalami peningkatan hingga saat ini.

 BACA JUGA:Mudik Lebaran 2022 Jangan Pakai Travel Gelap! Ini Risikonya

"Travel gelap ini ibaratnya kalo kita lihat populasinya nggak sedikit. Makanya kalo sekarang kita lihat di terminal, di perusahaan AKAP, ya ada penurunan lah, karena memang menghadapi kompetisi," kata Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi kepada wartawan, dikutip Kamis (2/6/2022).

Dengan begitu jika dilihat populasinya di sejumlah simpul terminal hingga perusahaan AKAP mengalami penurunan.

"Tapi sebenarnya kalau dibandingkan travel gelap itu kan tarifnya lebih mahal, aspek keselamatan tidak terjamin, kenyamanan juga nggak terjamin," tambahnya.

Budi mengungkap satu tahun terakhir isu travel gelap ini mulai digarap secara serius.

“Yang jadi permasalahan soal tata kelola dan lokasi terminal yang kurang strategis menjadi penyebab kemunculan travel gelap. Masyarakat lebih memilih untuk dijemput travel gelap karena jarak ke terminal yang terlalu jauh,” ungkapnya.

Kedepan kemenhub akan mendukung bus pariwisata, Ada 2 opsi yang sedang dilakukan oleh Kemenhub.

Misalnya, di Purwokerto sedang dilakukan pilot project, taksi gelap atau travel gelap ini akan direspon sebagai salah satu feeder untuk bus yang di terminal.

“Jadi kalo kita lihat di Purwokerto itu terminalnya di sini. Kalau kita mau ke Jakarta ini ada daerah, panggilan. Pertanyaannya kalo terminal di sini, yang di sini bisa diambil, yang di sini mau ke terminal mungkin jarak jauh. akhirnya muncul lah travel gelap langsung door to door Dateng langsung ke Jakarta. Tarifnya lebih mahal. Aspek keselamatan tidak terjamin. Kenyamanan juga tidak terjamin,” tandasnya.

Sebagai catatan, Berdasarkan hasil riset yang pernah dilakukan Kemenhub, Budi menyebutkan dalam satu kabupaten ada 100 travel gelap yang beroperasi di libur akhir pekan.

Serta dalam satu hari biasa jumlahnya 50-80 travel gelap.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya