JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut bisnis travel gelap menjadi permasalahan di bidang transportasi umum.
Permasalahan ini terutama terjadi di sektor transportasi darat.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menilai Kemunculan travel gelap menambah tingkat persaingan yang sudah sangat ketat sebelumnya.
Jumlah travel gelap terus mengalami peningkatan hingga saat ini.
BACA JUGA:Mudik Lebaran 2022 Jangan Pakai Travel Gelap! Ini Risikonya
"Travel gelap ini ibaratnya kalo kita lihat populasinya nggak sedikit. Makanya kalo sekarang kita lihat di terminal, di perusahaan AKAP, ya ada penurunan lah, karena memang menghadapi kompetisi," kata Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi kepada wartawan, dikutip Kamis (2/6/2022).
Dengan begitu jika dilihat populasinya di sejumlah simpul terminal hingga perusahaan AKAP mengalami penurunan.
"Tapi sebenarnya kalau dibandingkan travel gelap itu kan tarifnya lebih mahal, aspek keselamatan tidak terjamin, kenyamanan juga nggak terjamin," tambahnya.
Budi mengungkap satu tahun terakhir isu travel gelap ini mulai digarap secara serius.