JAKARTA - Wall street membukukan persentase penurunan mingguan terbesar sejak Januari dan turun tajam pada penutupan perdagangan Sabtu (11/6/2022).
Tercatat untuk Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 880,00 poin atau 2,73%, menjadi menetap di 31.392,79 poin.
Indeks S&P 500 terpuruk 116,96 poin atau 2,91%, menjadi berakhir di 3.900,86 poin.
BACA JUGA:Wall Street Anjlok, Saham Amazon hingga Apple Terjun Bebas
Indeks Komposit Nasdaq ditutup turun tajam 414,21 poin atau 3,52%, menjadi 11.340,02 poin.
Alasannya karena kenaikan harga-harga konsumen Amerika yang lebih curam dari perkiraan pada Mei, memicu kekhawatiran kenaikan suku bunga yang lebih agresif oleh Federal Reserve.
Kemudian, semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor konsumen non-primer dan teknologi masing-masing tergelincir 4,16% dan 3,89%, memimpin kerugian.
Adapun indeks-indeks utama mencatat persentase penurunan mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir 21 Januari, dengan Dow Jones jatuh 4,58%, S&P 500 anjlok 5,06% dan Nasdaq merosot 5,60% untuk minggu ini.
Lalu, saham-saham teknologi dan pertumbuhan, yang penilaiannya lebih bergantung pada arus kas masa depan, memimpin penurunan. Microsoft Corp, Amazon.com Inc dan Apple Inc mendorong kerugian di S&P 500.
Serta menyusul laporan inflasi, imbal hasil obligasi pemerintah dua tahun, yang sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga, melonjak menjadi 3,057%, tertinggi sejak Juni 2008.