Harga Emas Dunia Melesat Usai Saham Wall Street Tertekan

JAKARTA - Harga emas dunia naik tajam pada penutupan perdagangan Sabtu (11/6/2022), di mana kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD22,70 atau 1,23%, menjadi ditutup pada USD1.875,50 per ounce.

Untuk logam lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 11,4 sen atau 0,52%, menjadi ditutup pada USD21,931 per ounce.

Sementara platinum untuk pengiriman Juli turun USD4,9 atau 0,5%, menjadi ditutup pada USD971 per ounce.

 BACA JUGA:Harga Emas Melemah 0,2% Jelang Rilis Inflasi AS

Hal ini terjadi setelah saham di Wall Street mengalami pukulan terburuk dalam tiga minggu setelah data inflasi AS untuk Mei menunjukkan posisi tertinggi 41 tahun yang mengindikasikan Federal Reserve bisa menjadi lebih agresif dengan kenaikan suku bunganya.

Adapun Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (10/6/2022) bahwa indeks harga konsumen AS naik 8,6% pada Mei dari tahun lalu, kenaikan tertinggi sejak Desember 1981. Inflasi inti tidak termasuk makanan dan energi naik 6,0%. Keduanya lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Kemudian, untuk data inflasi AS yang lebih tinggi pada Mei memicu aksi jual besar-besaran di pasar saham AS, mendorong permintaan untuk aset safe-haven emas.

"Kejutan awal dari laporan inflasi yang panas mengirim harga emas ke terendah baru sesi, karena para pedagang dengan cepat menaikkan ekspektasi kenaikan suku bunga Fed untuk pertemuan September," kata analis di platform perdagangan daring OANDA Ed Moya.

"Kemudian imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 5 tahun dan 30 tahun terbalik dan kekhawatiran pertumbuhan memicu beberapa aliran safe-haven untuk emas," tambahnya.

Sedangkan emas Emas menemukan dukungan tambahan karena pembacaan awal Juni dari indeks sentimen konsumen University of Michigan datang di 50,2.

Di mana tercatat turun 14% dari data final Mei, dan jauh di bawah perkiraan pasar di 58.

(Zuhirna Wulan Dilla)