Jelang Idul Adha, Kementan Kebut Penanganan Wabah PMK

Heri Purnomo, Jurnalis
Rabu 06 Juli 2022 07:28 WIB
Ilustrasi sapi. (Foto: Okezone)
Share :

Selain itu, Kementan juga melakukan disinfektan terhadap ternak dan alat angkut hewan di pintu masuk dan keluar.

"Kemudian dikontaminasi terhadap sarana dan prasarana dan tindakan penangan diperketat baik alat transportasi barang, petugas dan di lokasi untuk peternak," jelasnya.

Sekretaris Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Makmun menyampaikan bahwa Kementan saat ini terus berupaya semaksimal mungkin untuk mengendalikan wabah PMK dengan mendistribusikan vaksin dan obat-obatan.

"Kementan telah mendistribusikan vaksin yang dilakukan secara bertahap dengan target populasi yang pertama adalah ternak aset dan ternak dengan nilai ekonomi tinggi seperti sapi/kerbau perah dan sapi bibit, serta sapi yang berpotensi tinggi untuk dilalulintaskan di 19 provinsi. Ketersediaan vaksin sebanyak 800.000 dosis dan telah terdistribusi sebanyak 669.400 dosis," paparnya.

Saat ini ternak yang telah divaksin sebanyak 296.973 ekor dan ditargetkan selesai sebelum Idul Adha.

"Untuk ternak yang sakit kita fokuskan untuk diobati dulu biar sembuh, setelah sembuh enam bulan kemudian baru dapat divaksin karena setelah sembuh ternak akan mempunyai antibodi tersendiri," bebernya..

Kementan saat ini telah mendistribusikan obat-obatan sebanyak 203.000 dosis ke 19 provinsi.

Demikian pula dengan disinfektan sebanyak 2.640.000 liter telah terdistribusi ke 19 provinsi tertular.

Selain itu untuk logistik vaksinasi dan pengobatan berupa spuit atau jarum suntik 800.000 unit dan handsprayer 2.000 unit juga telah didistribusikan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari petugas lapangan, dinas kabupaten, provinsi sampai ke tingkat pusat baik di Kementan maupun BNPB saat ini tercatat penularan PMK telah terjadi di 21 provinsi pada 232 kabupaten dan kota seluruh Indonesia.

"Dan jumlah yang tertular sampai hari ini mencapai 320.016 ribu dengan jumlah yang sudah sembuh mencapai 108.266 ribu ekor. Kemudian ada yang potong paksa 2.820 ekor dan yang mati 2.029 ekor," ungkapnya.

"Data dapat kita telusuri hingga di tingkat desa, sehingga mempermudah kita untuk melakukan pengawasan atau kontrol di tingkat desa," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya