Risiko global mengenai inflasi dan resesi, ujar Sri Mulyani, menjadi salah satu topik pembahasan dalam pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20.
"Message-nya adalah kita tetap akan menggunakan semua instrumen kebijakan kita," kata Sri Mulyani.
Sementara itu, Kepala IMF Kristalina Georgieva mengatakan pihaknya akan menurunkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi global pada bulan ini.
Dalam perkiraan terakhir yang dikeluarkan pada April silam, IMF memperkirakan pertumbuhan global hanya akan mencapai 3,6% tahun ini.
Georgieva beralasan perang di Ukraina, inflasi tinggi di luar ekspektasi dan pandemi Covid yang masih terus terjadi, menjadi penyebab semakin gelapnya prospek ekonomi ke depan. Beberapa hal ini membuat krisis biaya hidup semakin parah bagi jutaan orang, kata Georgieva.
Sementara yang paling terdampak, lanjut Georgieva, adalah keluarga miskin.
Peringatan Georgieva bahwa prospek ekonomi global "lebih gelap secara signifikan" dikemukakan ketika menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G-20 bertemu di Bali, Indonesia.
(Feby Novalius)