"Secara total, kita mengalami outflow Rp83,32 triliun pada posisi 21 Juli. Hal ini terutama dari sisi foreign bond holder, sedangkan ekuitasnya mengalami inflow," ucap Sri.
Kendati demikian, Sri menyebut bahwa pasar obligasi domestik masih cenderung stabil, ditambah porsi asing pada kepemilikan SBN sangat kecil.
"Kepemilikan asing sudah turun cukup drastis. Di tahun 2019, asing memegang porsi sebanyak 38,5% dari SBN Indonesia, sekarang di posisi 20 Juli, porsi asing hanya sebesar 15,39% dari total SBN kita," pungkas Sri.