Kendati begitu, pemerintah harus mempetimbangkan beberapa hal. Misalnya pada 2022 ini tidak ada masalah pada pendapatan karena masih ada revenue sehingga masih bisa melakukan subsidi di beberapa sektor, tapi bagaimana tahun depan. Apalagi jika resesi makin dalam, misalnya perang masih terjadi.
"Nah, apakah subsidi masih bisa dipertahankan. kalau resesi terjadi dan dunia slowdown, sehingga demand komoditi akan turun. Kita perlu pertimbangkan juga soal kompensasi kredit yang akan berakhir. apakah nanti menjadi masalah NPL ini bisa menjadi risiko," ujar dia.
Sementara itu, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo juga menilai, ekonomi Indonesia akan bertahan dengan baik. Hal ini merupakan optimisme bersama yang perlu dibangun sehingga iklim usaha tetap tumbuh baik.
"Beberapa negara telah terpengaruh kondisi dunia, tapi saya sangat yakin ekonomi Indonesia kuat," ujar dia.
(Feby Novalius)