CHICAGO - Harga emas menurun di akhir perdagangan Selasa. Penurunan ini memperpanjang kerugian dalam dua hari berturut-turut dengan harga berada di bawah level psikologi USD1.800, tertekan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange tergelincir USD8,40 atau 0,47% menjadi USD1.789,70 per ounce, setelah mencapai level terendah sesi pada USD1.786,05 per ounce.
"Kenaikan baru-baru ini yang membawa emas ke level USD1.800 tetap cukup utuh, kecuali penutupan terendah USD1.780 ditembus," kata Kepala Strategi Teknis SKCharting.com, dikutip dari Antara, Rabu (17/8/2022).
Baca Juga: Emas Antam Masih Dijual Rp990.000/Gram
Harga emas bisa tetap berada di bawah USD1.800 hingga risalah pertemuan Federal Reserve (Fed) Juli dirilis pada Rabu waktu setempat.
Risalah Fed semakin penting setelah lonjakan dalam laporan pekerjaan AS untuk Juli meredakan kekhawatiran atas prospek resesi. Data inflasi minggu lalu menunjukkan perlambatan bulanan terbesar dalam kenaikan harga konsumen sejak 1973.
Baca Juga: Harga Emas Catat Kenaikan Mingguan Terpanjang Sejak Desember 2021
Pedagang saat ini menilai Fed kurang hawkish, dengan dana fed berjangka menunjukkan peluang lebih besar bagi para pejabat menaikkan suku sebesar 50 basis poin ketika mereka bertemu pada September, daripada 75 basis poin seperti yang telah mereka lakukan pada dua pertemuan terakhir.