JAKARTA - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) dan anak usaha membukukan penurunan laba hingga 87,85% year on year (yoy) mencapai Rp254,61 miliar di semester I-2022.
Angka tersebut jauh dibandingkan periode sama tahun 2021 sebesar Rp2,09 triliun. Hal itu mempengaruhi penurunan laba per saham dasar SMMA menjadi Rp40, dari sebelumnya Rp329.
Baca Juga: Sinar Mas Multiartha (SMMA) Punya Direktur dan Komisaris Baru
Kondisi ini terjadi saat pendapatan usaha emiten holding jasa keuangan milik Sinar Mas Group ini turun 18,65% yoy sebesar Rp16,26 triliun, lebih rendah dari paruh pertama tahun lalu senilai Rp19,99 triliun.
Kontribusi terbesar pemasukan SMMA berasal dari pendapatan underwriting asuransi senilai Rp11,93 triliun, atau lebih rendah 14,01% yoy. Secara umum, sebagian besar segmen mengalami penurunan, terkecuali pendapatan bunga dan bagi hasil naik 0,37% sebesar Rp2,70 triliun, pendapatan administrasi dan komisi tumbuh 7,36% senilai Rp429,30 miliar, jasa penjaminan emisi, perantara pedagang efek, dan manajer investasi meningkat 3,46% sebesar Rp201,89 miliar.
Baca Juga: Emiten Miliarder Eka Tjipta (INKP) Bagi Dividen Rp273,5 Miliar
Total beban masih lebih rendah 11,19% yoy sebesar Rp15,93 triliun, dibandingkan paruh pertama tahun lalu senilai Rp17,94 triliun. Namun terdapat sejumlah pos beban yang mengalami kenaikan mengiringi penurunan pendapatan perseroan.