86% Pemakai BBM Subsidi Ternyata Orang Kaya, Sri Mulyani: Orang Miskin Nikmatinya Kecil

Rizky Fauzan, Jurnalis
Jum'at 26 Agustus 2022 11:26 WIB
Sri Mulyani. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa mayoritas BBM subsidi dinikmati oleh orang kaya.

Menurutnya, dari ratusan triliun uang negara yang dialokasikan untuk subsidi energi hanya dinikmati segilintir orang miskin.

"Jadi yang orang miskin tadi, dari ratusan triliun subsidi itu, dia hanya menikmati sangat kecil," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja Komite IV DPD dengan Menteri Keuangan, Bappenas, dan Bank Indonesia pada Kamis (25/8/2022).

 BACA JUGA:BBM Subsidi Jebol, Sri Mulyani: Dari Mana Anggarannya, Suruh Ngutang?

Mantan petinggi World Bank itu membeberkan bahwa Pertalite, misalnya, dikonsumsi oleh 30% orang terkaya dan Solar subsidi digunakan oleh 40% orang terkaya.

Adapun total anggaran subdidi untuk Pertalite, 86% di antaranya dikonsumsi oleh 30% orang terkaya.

Untuk Solar subsidi, dia menyebut dari total anggaran subsidi Rp143 triliun, orang kaya dan dunia usaha menikmati Rp127 triliun di antaranya. Artinya, ada 89% dari total subsidi solar dipakai oleh orang kaya.

Dia menyebutkan penjualan BBM subsidi yang salah sasaran adalah konsekuensi yang harus ditanggung dari mekanisme penyaluran subsidi terhadap barang.

Sebab, dengan begitu, tidak ada larangan bagi siapapun untuk membeli BBM bersubsidi.

Istilah kata, orang kaya yang notabene bukan sasaran BBM subsidi masih bisa mengkonsumsinya.

Padahal, seharusnya subsidi hanya menyasar masyarakat miskin dan rentan miskin. Sebab, merekalah yang akan sangat terdampak oleh gejolak harga barang bersubsidi.

"Memang kalau subsidi melalui barang, dan barang itu dikonsumsi orang mampu, ya kita menyubsidi orang mampu," jelasnya.

"Memang ada orang-orang yang tidak mampu dan miskin tetap juga menikmati barang itu, tetapi porsinya kecil," tambahnya.

Akibat penyaluran BBM subsidi yang salah sasaran, volume penjualan bahan bakar menjadi tak terkontrol. Hal itu yang kian memperberat APBN.

Ketika pemerintah menganggarkan subsidi dan kompensasi BBM Rp 502 triliun, kata Sri Mulyani, sudah ditetapkan volume BBM yang akan mendapatkan subsidi. Hingga akhir tahun 2022 ini sebelumnya dipatok kuota Pertalite adalah 23 juta kiloliter dan Solar 15,1 juta kiloliter.

Namun pada akhir Juli lalu, jatah Pertalite yang terpakai mencapai 16,84 juta kiloliter atau 73% dari kuota. Sementara dari alokasi Solar, telah telah terpakai 9,88 juta kiloliter atau 65% dari kuota tersedia.

Oleh sebab itu, dari hitungannya, kuota Solar subsidi diperkirakan bakal habis pada Oktober dan Pertalite akan habis lebih cepat yakni bulan depan, September.

“Artinya, tiap bulan 2,4 juta kiloliter (Pertalite) habis. Jika (tren) ini diikuti, akhir September 2022 habis (kuota) untuk Pertalite,” pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya