Arus menjelaskan, alat tersebut dipakai sebagai alat bantu pendidikan Lean Manufacturing dengan target mahasiswa politeknik dan mereka yang bekerja di sektor manufaktur di Indonesia dari perspektif industri dan akademisi.
“Alat bantu ini telah digunakan secara aktual di dalam pengembangan SDM yang kompeten,” ujarnya.
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri BPSDMI Kemenperin, Tirta Wisnu Permana menyampaikan, kurikulum LeMMI4.0 dan Digital Engineering untuk sektor manufaktur telah diperkenalkan untuk pertama kalinya di Indonesia melalui Politeknik STMI Jakarta.
“Kami sangat terbuka dengan peluang kerja sama yang bisa memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya dalam bidang pengembangan sumber daya manusia industri dan transformasi industri 4.0,” tutur Wisnu.
(Taufik Fajar)