Wall Street Lesu, Dow Jones hingga Nasdaq Anjlok 4% Sepanjang Agustus

Antara, Jurnalis
Kamis 01 September 2022 07:41 WIB
Wall Street Berakhir Melemah. (Foto: Okezone.com/Reuters)
Share :

NEW YORK - Bursa saham AS, Wall Street mengakhiri Agustus dengan penurunan di Rabu. Hal ini menjadi kinerja Agustus terlemah dalam tujuh tahun karena kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga agresif dari Federal Reserve terus berlanjut.

Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 280,44 poin atau 0,88% menjadi 31.510,43 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 31,16 poin atau 0,78% menjadi 3.955,00 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 66,93 poin atau 0,56% menjadi 11.816,20 poin.

Untuk Agustus, indeks Dow tergelincir 4,06%, indeks S&P 500 kehilangan 4,24% dan indeks Komposit Nasdaq terperosok 4,64%. Tiga indeks utama mengalami penurunan persentase bulanan terbesar pada Agustus sejak 2015.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Indeks Nasdaq Pimpin Kenaikan

Setelah mencapai level tertinggi empat bulan pada pertengahan Agustus, S&P 500 tersandung dalam beberapa pekan terakhir, turun lebih dari 8 persen hingga penutupan Rabu (31/8/2022) dan jatuh melewati beberapa level dukungan teknis yang diawasi ketat.

Tekanan jual dipercepat setelah pernyataan hawkish Ketua Fed Jerome Powell pada Jumat (26/8/2022) tentang menjaga kebijakan moneter ketat "untuk beberapa waktu" menghancurkan harapan kenaikan suku bunga yang lebih moderat, dengan indeks acuan turun lebih dari 5 persen selama empat sesi perdagangan terakhir.

"Yang (Powell) pedulikan adalah menurunkan inflasi dan menaikkan suku bunga, untuk melakukan itu dan dalam hal seberapa agresif itu semua ditentukan dari data," kata Ahli Strategi Portofolio Senior Ingalls & Snyder, Tim Ghriskey, dikutip dari Antara, Kamis (1/9/2022).

Baca Juga: Wall Street Menguat, Indeks Nasdaq Pimpin Kenaikan

"Saat ini kita berada di pasar bolak-balik ini, banyak volatilitas, kekhawatiran reli yang kita miliki hanyalah reli pasar bearish, mungkin beberapa kekhawatiran kita akan kembali ke posisi terendah baru," tambahnya.

Presiden Federal Reserve Cleveland, Loretta Mester mengatakan bahwa bank sentral perlu meningkatkan suku bunga sedikit di atas 4,0 persen pada awal tahun depan dan menahannya di sana untuk membawa inflasi kembali ke target Fed, dan bahwa risiko resesi selama satu atau dua tahun ke depan telah meningkat.

Menambah kegugupan investor, saham juga menuju ke periode historis yang lemah untuk pasar pada September.

"September biasanya adalah bulan terburuk dalam setahun; itu dan Februari adalah satu-satunya yang mencatat penurunan rata-rata, tapi September adalah satu-satunya bulan dalam setahun yang jatuh lebih banyak daripada naiknya sehingga bisa menjadi semacam ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya," kata Kepala Strategi Investasi CFRA, Sam Stovall.

Data pada hari sebelumnya menunjukkan gaji swasta ADP meningkat 132.000 pekerjaan pada Agustus, jauh dari perkiraan ekonom untuk pertumbuhan 288.000 pekerjaan, menurut jajak pendapat Reuters. Namun, laporan tersebut ditangguhkan untuk Juni dan Juli karena metodologinya dirombak menyusul rekam jejak yang buruk karena tidak sinkron dengan laporan penggajian pemerintah.

Adapun volume transaksi di bursa AS mencapai 11,16 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,52 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya