JAKARTA - Tarif ojek online (ojol) resmi naik mulai Minggu 11 September 2022. Kenaikan tarif pun dikeluhkan para pengguna transportasi online tersebut.
Seorang pengguna ojol Fauzi mengaku keberatan dengan kenaikan tarif ojol. Sebab kenaikan itu menambah biaya yang seharus dikeluarkan untuk keperluan lainnya.
"Dengan adanya kenaikan tarif ojol ini sih saya ngeluh ya. Biasa sebelum adanya kenaikan tarif ini bisa buat ngopi dan rokok lah, jadi dengan adanya kenaikan ini kita terbebani," katanya saat ditemui di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (12/9/2022).
Baca Juga: Driver Singgung Aplikator Lebih Untung meski Tarif Ojol Naik, Kok Bisa?
Fauzi mengaku biasanya hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp14.000 untuk sampai tempat kerjanya. Setelah adanya kenaikan biaya tersebut jadi bertambah, meskipun kenaikan tidak terlalu banyak.
"Biasanya saya naik ojek dari rumah ke lokasi parkir mobil, nah biasanya saya mengeluarkan uang sebesar Rp14.000an sebelum adanya kenaikan, nah kalo sekarang Rp14.000an lebih, ya meskipun kenaikan tarif ini tidak terlalu banyak, tetapi saja terbebani karena kita kan masyarakat kecil," katanya.
Hal yang sama juga dikeluhlan oleh Meti (28) seorang pekerja kantoran yang sehari-hari menggunakan layanan ojekk online untuk ke tempat kerjanya.
Baca Juga: 4 Fakta Tarif Ojol Resmi Naik, Siapkan Uang Segini untuk Wara-wiri di Jabodetabek
"Sangat terbebani ya dengan adanya kenaikan ini, apalagikan saya setiap hari menggunakan ojol untuk (pulang oergi ke kantor). Biasanya sih saya dari rumah ke kantor sebelum adanya kenaikan tarif ini hanya mengeluarkan uang sebesar Rp19.000, dan untuk saat ini berkisar Rp25.000," kata Meti saat ditemui di kawasan Cipete.
Disisi lain, Meti mengatakan keniakan tarif tersebut memang sudah seharunya naik. Hal itu dikarenakan adanya kenaikan tarif bbm.
"Kenaikan ini sih memang seharusnya naiknya, mungkin kenaikan ini kan juga dikarenakan adanya kenaikan BBM, mangkanya mungkin mereka pada naik semua," katanya.
Meti mengaku dengan adanya kenaikan tarif ini dirinya akan beralih menggunakan transportasi umum. Sebab menurutnya jika menggunakan layanan ojek online akan menguras pendapatannya.
"Paling alternatif dari adanya kenaikan ini ya menggunakan busway (untuk pulang-pergi kantor)," katanya.