JAKARTA – Titik tertinggi inflasi secara tahunan diprediksi bisa mencapai 8,79% di 2022. Peneliti Center of Food, Energi, and Sustainable Development Indef Dhenny Yuartha Junifta menyebut setiap kenaikan harga BBM senilai 1%, Indeks Harga Konsumen (IHK) akan naik 0,12%.
“Jadi ketika harga BBM naik, IHK juga akan meningkat. Kita bisa tahu dari beberapa grafik bagaimana kenaikan pertalite meningkatkan IHK pada 2016 dan 2018,” katanya dilansir dari Antara, Kamis (15/9/2022).
Kenaikan harga BBM yang meningkatkan inflasi juga akan mengurangi konsumsi rumah tangga di mana kenaikan inflasi sebesar 1% akan mengurangi konsumsi rumah tangga sebesar 0,008%.
“Semakin tinggi inflasi tentu konsumsi rumah tangga nasional akan berkurang. Ini yang juga tentunya akan berdampak terhadap tingkat kemiskinan yang berpotensi naik,” katanya.
Pasalnya, kenaikan upah riil buruh tidak sejalan dengan kenaikan inflasi sebagaimana terjadi pada 2021 di mana upah riil buruh hanya naik 0,13% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara inflasi bahan pangan naik secara tahunan hingga mencapai 3,2%.