3. Angsa dan Lumba-Lumba
Berdasarkan hukum di Inggris, semua angsa putih tanpa tanda kepemilikan di Inggris dan Wales adalah milik Kerajaan.
Diketahui, setiap tahun sebuah sensus yang disebut dengan istilah upping diterapkan pada semua angsa di Sungai Thames, London.
Upping dilakukan sejak abad ke-12, ketika penguasa Kerajaan Inggris mengeklaim semua angsa tanpa tanda kepemilikan di sungai dan danau guna memastikan pasokan daging angsa tersedia jika pihak Kerajaan menggelar pesta.
"Tentu saja zaman sekarang angsa tidak lagi dimakan, tapi sensus bertujuan untuk edukasi dan konservasi," jelas juru penanda angsa untuk Raja Inggris, David Barber, yang sudah mengemban jabatan tersebut selama 30 tahun.
Serta umba-lumba yang ditemukan dalam radius 4,8 kilometer dari pantai juga milik Kerajaan Inggris.
Kepemilikan tersebut berlandaskan aturan hukum pada 1324, ketika Edward II menjabat raja. Aturan itu menyebut Raja memiliki lumba-lumba dan sturgeon yang diambil di laut atau di tempat lain di dalam wilayah kerajaan.
Aturan itu masih berlaku hingga saat ini. Bahkan paus dan lumba-lumba masih disebut sebagai Ikan-ikan Kerajaan.
4. Kuda
Sang Ratu belajar menunggang kuda poni Shetland bernama Peggy, hadiah untuk ulang tahun keempatnya dari kakeknya, George V.
Dia mewarisi Royal Stud, pusat penangkaran kuda pacu di Sandringham, yang menghasilkan banyak kuda pemenang.
Seorang pelatih Sir Michael Stoute, yang mengawasi lebih dari 100 kuda pemenang untuk Kerajaan, mengatakan bahwa dirinya senang bekerja untuk sang Ratu.
"Saya menemukan bahwa pelatihan untuk Ratu tanpa tekanan, karena pemahamannya, pengetahuannya yang mendalam, dan kehausannya akan pengetahuan," katanya.
Dia menyebut mendiang Ratu sering menamai kudanya untuk memberikan pesan yang jelas - seperti Kewajiban Terikat, Konstitusi, dan Kerahasiaan.
Sebagai pemilik kuda, Ratu Elizabeth II telah memenangkan empat dari lima balapan British Classic.