Terlepas katalis krisis ekonomi dunia, sejumlah kabar di pasar regional ikut memberi pengaruh pada pasar minyak, seperti pernyataan Kuwait Petroleum Corporation (KPC) yang mengatakan ada tuntutan dari pelanggannya untuk menahan volume yang sama tanpa adanya perubahan. Diketahui, negara-negara teluk saat ini memproduksi rata-rata lebih dari 2,8 juta barel per hari, yang sesuai dengan kuota organisasi negara pengekspor minyak atau OPEC.
Di tempat lain, operasi pemuatan dan ekspor minyak dari terminal minyak Basrah Oil Company, Irak dikabarkan telah kembali menuju ke level normal pada akhir pekan lalu, sehari setelah dihentikan produksinya akibat tumpahan minyak yang telah diatasi.
Sementara itu di Nigeria, kapal penyimpanan dan pembongkaran Bonga, yang berkapasitas 200.000 barel per hari dijadwalkan untuk melakukan pemeliharaan pada bulan Oktober
Dari Amerika Serikat, perusahaan energi Baker Hughes Co melaporkan ada kenaikan rig minyak dan gas alam untuk pertama kalinya dalam tiga pekan terakhir. Jumlah rig minyak dan gas, yang menjadi indikator awal produksi migas di masa depan, naik menjadi 763 per 16 September, yang notabena tertinggi sejak Agustus.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)