"Jadi, kargo dari pelabuhan Tanjung Priok, khususnya kontainer itu lebih dari 60 persen dari Timur, bagaimana ke tempat kargo itu sangat penting dan langsung masuk ke pelabuhan dari Timur jadi lebih bagus selain itu (beban) jalan tol yang tengah jauh lebih berkurang sehingga masyarakat juga akan merasakan dampak dari pembangunan jalan tol ini," ucapnya.
Dia menyebut Pelindo juga membangun Rest Area dan Logistic Park.
"Lokasi di sini memiliki luas 40 hektare dan untuk rest area (seluas) 5 hektare, sisanya 35 hektare untuk kebutuhan logistik ini untuk kontainer yang mau masuk ke Tanjung Priuk bisa masuk di sini. Kedua, bisa dilaksanakan untuk distribusi dan untuk pusat logistik sehingga lebih bagus untuk pengguna jasa maupun pemerintah," tuturnya.
Sebagai informasi, pembangunan JTCC dimulai sejak 2017.
Tol ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional, yang akan memperlancar akses logistik dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju kawasan industri di timur Jakarta dan sebaliknya.
Jalan tol JTCC sepanjang 34,7 km tersebut terdiri dari 4 seksi, yaitu Seksi 1 Cibitung-Telaga Asih 3,03 km, Seksi 2 Telaga Asih-Gabus 10,1 km, Seksi 3 Gabus-Tarumajaya 14,35 km dan Seksi 4 Tarumajaya-Cilincing 7,66 km.
Seksi 1 telah beroperasi pada 31 Juli 2021 yang lalu.
Untuk seksi 2 dan seksi 3 akan segera dioperasikan pasca peresmian ini, sedangkan seksi 4 masih dalam tahap penyelesaian, dan ditargetkan selesai dan beroperasi pada Desember 2022.
Pembangunan Jalan Tol ini dikerjakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT.
Cibitung Tanjung Priok Port Tollways dengan total nilai investasi sekitar Rp12,91 triliun dan biaya konstruksi Rp7,48 triliun.
(Zuhirna Wulan Dilla)