JAKARTA - Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengalokasikan Rp1,6 triliun untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan. Anggaran tersebut digunakan untuk menjamin 83 ribu rumah tangga miskin teraliri listrik di 2023.
“Pagu kegiatan infrastruktur tahun anggaran tahun 2023 menjadi sebesar Rp 1,67 triliun dari sebelumnya hasil Raker sebesar Rp 1,86 trilun,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, Jumat (22/9/2022).
Dia menuturkan, pagu anggaran tersebut akan digunakan untuk beberapa pembangunan infrastruktur termasuk meningkatkan jumlah bantuan sambungan listrik baru untuk masyarakat kurang mampu menjadi 83.000 rumah tangga (RT) pada tahun 2023.
Baca Juga: Kabar Baik! Tarif Listrik Berpeluang Turun
“Jumlah ini meningkat sebanyak 3.000 rumah dari tahun sebelumnya sebanyak 80.000 rumah,” tuturnya.
Dari anggaran infrastruktur yang tersedia, pemerintah bersama Komisi VII DPR sepakat untuk meningkatkan volume dan anggaran untuk Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari tahun anggaran sebelumnya, 2022 sebesar 80.000 menjadi 83.000 pada tahun anggaran mendatang, 2023 dengan total anggaran Rp201,6 miliar.
"Bantuan pasang baru listrik untuk masyarakat kurang mampu sebanyak 83.000 rumah dengan total anggaran Rp201,65 miliar," lanjut Arifin.
Selain itu, anggaran tersebut juga akan digunakan untuk pembagian koverter kit untuk nelayan dan petani, bantuan pasang baru listrik (BPBL), pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Surya /PLT Mikro Hidro, Penerangan Jalan Umum-Tenaga Surya (PJU-TS), Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL) dan pembagian modern clean energy cooking services.
Baca Juga: Hasilkan Listrik Sendiri, Perempuan Ini Tak Bayar Tagihan Selama 10 Tahun
Rapat Kerja yang dipimpin Bambang Haryadi itu juga menyepakati anggaran pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpadu/Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di daerah 3T sebanyak 12 unit dengan anggaran sebesar Rp 94,44 milIar dan meningkatkan pembangunan PJU-TS menjadi 31.072 unit dengan pagu anggaran Rp 500,45 milIar.