JAKARTA- Apakah lebih hemat kompor listrik atau gas? Ini perbandingannya menarik diulas.
Saat ini, pemerintah mendorong masyarakat untuk beralih dari kompor LPG 3 kg ke kompor listrik. Hal tersebut dibuktikan dari adanya uji coba konversi dari kompor gas ke listrik 1.000 watt di Denpasar dan Solo.
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai biaya penggunaan kompor listrik ditentukan oleh penggunaan konsumen sendiri.
“Kalau konsumen boros, beban biaya penggunaan atau biaya listrik semakin besar. Sebaliknya, kalau konsumen bisa mengontrol, biaya penggunaan listrik bisa kecil,” kata Fahmy, Sabtu (24/9/2022).
Apakah lebih hemat kompor listrik atau gas? Ini perbandingannya berdasarkan analisis Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai penghematan dari penggunaan kompor induksi listrik bisa sebesar 10-15%.
"Penghematannya itu bisa 10-15% dengan energi yang sama. Misalnya, memanaskan air 1 liter dengan kompor listrik dan kompor LPG itu setelah dihitung hemat 10-15%," katanya.
Menurut dia, penggunaan kompor induksi listrik secara masif dapat meningkatkan kenaikan pertumbuhan konsumsi listrik ke depannya. Namun, penghematan subsidi LPG belum tentu terjadi. Hal ini karena masyarakat belum terbiasa menggunakan kompor listrik.
Saat ini banyak peralatan masak listrik seperti teko listrik, microwave, digital fyer yang fungsinya sama seperti penggorengan. Itu sudah banyak dilakukan masyarakat urban. Jadi tidak semua menggunakan kompor induksi listrik," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, penggunaan kompor listrik justru menguntungkan masyarakat. Jika 15 juta kompor terpakai maka penghematan yang luar biasa dalam menekan kompor LPG.
"Rakyat diuntungkan yang rata-rata biaya masak di rumah Rp147.000, jadi Rp118.000 per bulan, hemat lagi 20%," ujarnya.
(RIN)
(Rani Hardjanti)