JAKARTA - PT PLN (Persero) resmi mengantongi Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp10 triliun.
Dana segara tersebut pun akan digunakan untuk program listrik masuk desa.
Direktur Manajemen Distribusi PLN, Adi Priyanto memastikan PMN akan dialokasikan untuk menyambung listrik di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Pasalnya, daerah tersebut rasio elektrifikasi di bawah 95 persen.
BACA JUGA:PLN Pastikan Uji Coba Kompor Listrik Tetap Berjalan
"Rasio elektrifikasi masih jauh, untuk jadi 100%. Masih ada beberapa daerah yang merah seperti Papua, Papua Barat, Maluku, NTT dan Sumatera jug ada, pedalaman Riau rasio elektrifikasinya masih di bawah 95%. Sedangkan untuk daerah lain, di bawah 100%, yang kuning," ujar Adi saat acara Ngopi BUMN, Kamis (29/9/2022).
Untuk menyambung listrik di daerah 3T, lanjut Adi, PLN membutuhkan anggaran yang besar.
Lantaran proses pembangunan infrastruktur kelistrikan di kawasan tersebut tidak mudah.
"Jalurnya sangat sulit, menarik dan membawa tiang listrik aja sangat sulit. Jadi kita membawa tiang listrik kita apalagi gak ada sumber daya lain, pakai stasiun pengisian listrik pakai matahari, jadi ini musti ada kerja sama PLN dan Pemda. Sebagai contohnya dibantuin oleh masyarakat setempat untuk menyebrangi sungai untuk menaruh tiang," jelasnya.
Apabila tidak ada sumber daya, kata Adi, PLN akan menggunakan PLTS, meski pun keterbatasan cukup banyak. Selain itu, diperlukan transmisi dan gardu induk, hingga jalur distribusi dan ke rumah- rumah.
"Kita juga menggunakannya untuk transmisi dan gardu induk. Kita gunakan PMN, untuk listrik desa, kita penggunaan PMN untuk di sana," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)