Pria Ambil Uang Rp25 Miliar di ATM Tanpa Terdeteksi Bank hingga Jadi Orang Kaya Baru, Ini Kisahnya

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Minggu 02 Oktober 2022 13:03 WIB
Ilustrasi ATM. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Cerita mengejutkan datang dari Dan Saunders, warga Wangaratta, kota di sebelah utara Melbourne, Australia. Di mana dia berhasil menarik tunai uang di ATM tanpa terdeteksi bank.

Dilansir dari BBC di Jakarta, Minggu (2/10/2022), dia mengaku tidak sengaja menemukan "kelemahan sistem" yang membuatnya bisa menarik uang hingga USD1,6 juta atau sekitar Rp25 miliar dari mesin ATM tanpa diketahui bank.

DI mana dengan mesin cetak uang pribadi ini Saunders selama beberapa bulan mengadakan pesta-pesta mewah, menyewa jet pribadi, dan membantu kawan melunasi uang kuliah.

Namun, dia tetap merasa bersalah. Bahkan perasaan itu menghantui dirinya.

 BACA JUGA:Sindikat Pembobol ATM Beraksi di Sumsel, Jebol 26 Mesin dalam 2 Hari!

Dia juga mengatakan kalau beberapa bulan menjadi orang kaya baru tak membuatnya bisa hidup tenang.

Akhirnya, dia mengakui perbuatannya kepada bank.

Dia juga mengontak media dan menuturkan kisahnya ini.

Saunders disidang dan dijatuhi hukuman penjara satu tahun plus kerja sosial selama 18 bulan.

Kini dia kembali menekuni pekerjaan lamanya sebagai bartender.

Lantas, bagaimana dia bisa melakukan hal tersebut?

Kepada VICE, Saunders menceritakan pada suatu malam, saat berada di bar, ia ingin mengecek saldo rekeningnya melalui ATM dan mendapatkan pesan informasi saldo tak tersedia.

Dia pun mentransfer 200 dolar Australia dari rekening kartu kredit ke rekening tabungan, namun informasi di layar menyebutkan transaksi batal dan kartu langsung keluar dari mesin ATM.

"Saya pikir ini aneh sekali," kata Saunders dalam wawancara dengan VICE.

Meski merasa aneh, Saunders mengecek apakah bisa menarik uang dari rekening tabungannya.

Dia pun terkejut ternyata bisa.

Dia menceritakan bahwa malam itu ketika dalam perjalanan pulang dan melewati mesin ATM yang sama, ia iseng-iseng memindahkan uang 200 dolar Australia dan menariknya. Ternyata uangnya keluar.

Dia pun coba lagi, kali ini mentransfer 500 dolar Australia dan 600 dolar Autralia dari rekening kartu kredit ke rekening tabungan, dan ternyata uangnya juga bisa ia tarik.

"Seperti sulap," kata Saunders.

Sehingga itu terjadi terus menerus. Berapa pun uang yang dia transfer dari dua rekening yang miliknya uang itu bisa diambil.

Dia menyebut hal ini menarik, semua transaksi aneh ini hanya terjadi pada dini hari.

Dari sini, Saunders menyadari ada "kelemahan sistem" yang hanya terjadi pada pukul 01.00 hingga 03.00 ketika mesin ATM dalam status offline, terputus dari jaringan bank.

Kelemahan sistem membuat Saunders langsung menjadi jutawan.

Dia pun seperti ketagihan menarik uang.

"Saya seperti manusia gua yang menemukan api," ujar Saunders.

Dia sempat menghubungi banknya dan dikatakan tidak ada yang aneh dengan rekeningnya.

Berbekal uang ATM, selama 4,5 bulan dia makan malam di restoran-restoran mewah dan mengadakan pesta setiap akhir pekan bersama kawan-kawannya.

Bahkan, dia menyewa jet pribadi dan vila, mengundang teman-temannya.

Mereka menikmati makanan dan minuman, semuanya dengan uang yang ditarik dari ATM.

Dia juga melunuasi uang kuliah beberapa kawan dan mengirim salah satunya untuk menempuh studi di Prancis.

Sayangnya, menjadi jutawan dadakan tak membutnya tenang.

Perasaan bersalah begitu besar bahkan dia bermimpi digerebek polisi.

Ada rasa khawatir dan perasaan bersalah yang menghantuinya.

"Jika Anda selama ini menjadi orang baik-baik dan tiba-tiba melakukan hal yang buruk, tubuh Anda menolak secara natural," kata Saunders.

Kemudian, dia mendatangi terapis dan menceritakan semua yang dia lakukan. Terapis menyarankannya menyerahkan diri ke pihak berwenang.

Lalu, pada Juni dan Juli 2011 dia mengontak bank.

Pihak bank mengatakan polisi akan menghubungi namun penjemputan oleh polisi tak pernah terjadi.

Setelah mengontak bank, Saunders sengaja tampil di sejumlah media untuk menceritakan kisahnya membobol ATM.

Akhirnya, aparat penegak hukum turun tangan pada 2014.

Saunders menerima dakwaan penipuan dan pencurian serta divonis bersalah.

Pada Mei 2016, dia bebas dan kembali menekuni pekerjaan menjadi bartender.

"Saya banyak belajar bahwa kita ini saat menghadapi godaan, kita mudah kehilangan diri kita yang sebenarnya namun (sekarang) perlahan-lahan saya kembali ke diri saya yang dulu," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya