JAKARTA - BUMN di sektor konstruksi masih menghadapi tantangan kedepannya. Seperti pinjaman atau utang yang tinggi hingga jumlah kontrak baru yang menurun.
Dua isu tersebut dikonfirmasi langsung oleh Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko. Dia menyebut perkara pinjaman dan menurunnya kontrak baru menjadi sebab utama BUMN Karya masih akan menghadapi tantangan dalam jangka menengah.
"Memang yang masih tantangan jangka menengah adalah sektor karya atau konstruksi karena pasca Covid, ada dua isu, pertama dari sisi leverage utang mereka yang tinggi, yang kedua karena jumlah kontrak-kontrak baru menurun," ungkap Tiko dikutip Selasa (4/10/2022).
Adapun daftar BUMN Karya yang masih mencatatkan utang dan kerugian dengan nilai jumbo:
Waskita Karya
Utang PT Waskita Karya Tbk hingga 2022 diperkirakan mencapai Rp79,12 triliun. Angka ini dicatatkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2022.
Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono menyebut beban bunga perusahaan masih cukup besar dan memberatkan.
Adapun utang Waskita Karya hingga akhir 2021 mencapai Rp88,1 triliun. Dengan pokok pinjaman dan bunga utang itu, pada tahun ini emiten konstruksi pelat merah ini diperkirakan masih akan mencatatkan rugi sebesar Rp1,11 triliun.