JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakini inklusi keuangan digital Indonesia bisa mencapai 90% pada 2024. Keyakinannya ini bisa terwujud didukung oleh penguatan sinergi hingga implementasi digitalisasi.
"Ini bisa dikejar dengan penguatan sinergi, akselerasi, dan implementasi digitalisasi. Jika dilihat per Juni 2022, sebanyak 19,5 juta UMKM telah tergabung dalam ekosistem digital," ujar Sri dalam Simposium Tingkat Tinggi G20 GPFI secara virtual di Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Di tahun 2024, ditargetkan sebanyak 30 juta UMKM bisa tergabung dalam ekosistem digital. Dalam hal ini, digitalisasi memegang peran penting dalam inklusi keuangan.
"Inklusi keuangan di Indonesia telah membuat kemajuan pada tahun 2021, tercatat sudah mencapai 82,6%. Tetapi kami menargetkan lebih tinggi pada tahun 2024 untuk mencapai 90% untuk inklusi keuangan, dan digitalisasi adalah komponen kunci bagi Indonesia untuk mencapai target itu," lanjut Sri.
Dia menyebutkan, digitalisasi dan UMKM saat ini seakan dua hal yang tak bisa terpisahkan. Digitalisasi berperan penting dalam menciptakan ekonomi yang lebih inklusif, di mana orang-orang yang tinggal di daerah 3T pun bisa mengakses keuangan melalui digitalisasi.
"Mereka dapat menggunakan layanan keuangan digital untuk melakukan transaksi keuangan mereka, digitalisasi serta biaya transaksi yang lebih rendah, yang tentunya menguntungkan kelompok rentan ini," ungkapnya.