JAKARTA - PT Freeport Indonesia menyebut personil pekerja yang bekerja di tambang Grasberg, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua mayoritas adalah warga Tanah Air.
Chairman of The Board & CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson pun membeberkan fakta yang membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa senang.
Richard menjelaskan bahwa saat pertama kali datang ke tambang emas di Papua, pekerja yang ada di Freeport kebanyakan tidak ada orang Indonesia.
Dia pun harus pergi ke Filipina untuk mencari pekerja tambang bawah tanah.
BACA JUGA:Freeport Janji Berikan Rp1,5 Triliun/Tahun untuk Warga Papua
"Operasi (tambang) dulu dijalankan oleh orang asing, hanya ada sedikit orang Papua yang bekerja di Freeport," kata Richard dalam orasi ilmiah di UGM dikutip Kamis, (6/10/2022).
Meski begitu, saat ini para pekerja di Freeport pun sudah didominasi oleh orang Indonesia.
Hal ini juga terlihat dari grafik pekerja Indonesia dan Papua yang meningkat dari tahun ke tahun.
Richard mengungkapkan bahwa seperti di tahun 2005, tambang Freeport di Papua 19.805 pekerja dengan 14.568 di antaranya adalah orang Indonesia dan 4.734 di antaranya adalah orang Papua.
Angka ini meningkat di tahun 2021 dengan 21.496 orang Indonesia dan 7056 orang asli Papua.
Dari data ini, Richard mengatakan Presiden Jokowi sangat senang ketika mendengarkan info ini saat pertama kali mendatangi smelter Freeport di Papua beberapa waktu yang lalu.