Sumber Kekayaan Anthoni Salim, Raja Mi Instan Berharta Rp130 Triliun yang Kini Terjun Bisnis Batu Bara

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Selasa 11 Oktober 2022 18:00 WIB
Anthoni Salim. (Foto: Forbes)
Share :

JAKARTA - Sumber kekayaan Anthoni Salim akan diulas dalam artikel ini. Anthoni Salim merupakan orang terkaya nomor 3 di Indonesia dalam daftar 50 orang terkaya versi Forbes 2021.

Harta kekayaannya mencapai USD8,5 miliar atau setara Rp130,05 triliun (kurs Rp15.300 per USD).

Kini Anthoni Salim melebarkan sayap bisnisnya, dari 'raja' mi instan terjun ke bisnis batu bara. Hal ini setelah Salim Group menjadi investor PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Bumi Resources akan menambah sahamnya sebesar 200 miliar saham biasa seri C dengan harga pelaksanaan Rp120 per saham atau setara Rp24 triliun.

 BACA JUGA:Mau Dicaplok Anthoni Salim, Saham BUMI Melesat Jelang RUPSLB

Saham tersebut pun akan diserap oleh 2 perusahaan yang dikendalikan Salim Group yang berbasis di Hong Kong yakni Mach Energy Limited (MEL) dan Treasure Global Investements Limited (TGIL). Keduanya akan memiliki masing-masing kepemilikan 85% dan 15% saham yang dilepas Bumi Resources.

Jauh sebelum terjun ke bisnis batu bara, Anthoni Salim dan keluarga kaya raya dari Grup Salim dengan berbagai investasi di sektor makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi hingga energi.

Salah satu bisnis Grup Salim yang terkenal adalah Indofood. Indofood mempunyai produk mi instan yang digemari masyarakat Indonesia bahkan sudah mendunia yaitu Indomie.

Selain Indofood, Grup Salim juga mempunyai bisnis ritel yaitu Indomaret, sawit jalan tol hingga jaringan restoran waralaba KFC.

Berikut ini Okezone rangkum sumber kekayaan Anthoni Salim:

1. Salim Group

Salim Group mempunyai gurita bisnis di antaranya:

- Salim Ivomas

Salim Group juga memiliki bisnis perkebunan sawit yang terintegrasi sebagai pengolahan minyak. Bahkan, Salim Group memiliki perusahaan yang memproduksi minyak goreng yaitu PT Salim Ivomas Pratama Tbk. Anda pasti sudah familiar dengan produk minyak goreng Bimoli. Minyak goreng ini merupakan produk dari PT Salim Ivomas Pratama Tbk.

- Indofood

Salim Group cenderung memiliki bisnis dari hulu ke hilir. Salim Group pun sukses mendirikan PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai perusahaan induk. Perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.

Indofood merupakan perusahaan yang khusus bergerak dalam industri pengolahan makanan. Perusahaan ini mengklasifikasikan bisnisnya dalam lima segmen yakni produk konsumen bermerek, bogasari, agrobisnis, distribusi serta budi daya dan pengolahan sayuran.

Indofood bisa dibilang perusahaan yang stabil. Mayoritas segmennya bahkan mengalami peningkatan penjualan meski di masa pandemi. Hanya Bogasari yang tertekan 3,53% yoy menjadi Rp16,66 triliun berdasarkan data tahun 2020.

- Sari Roti

Salim Group juga memiliki bisnis di bidang roti melalui PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) yang memproduksi brand Sari Roti. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1995 dan mencatat penjualan relatif tinggi. Distribusi Sari Roti sangat tinggi karena produk ini memiliki masa kadaluarsa yang relatif cepat yaitu hanya seminggu.

- Indofood CBP

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk adalah anak perusahaan dari Indofood Sukses Makmur. Produk dari perusahaan ini juga sangat menjamur di masyarakat. Hampir seluruh rak-rak supermarket hingga warung-warung kecil memajang produk dari perusahaan ini.

Beberapa produk dari perusahaan ini antara lain Indomie, Supermi, Sarimi, Pop Mie, Sakura. beberapa produk minumannya antara lain susu Indomilk, Milkuat, hingga susu Cap Enak.

Bagi Anda yang suka ngemil, perusahaan ini juga membuat produk camilan atau snack seperti Qtela, Chitato, Lays, Chiki, Jetz, Dueto, Cheetos, dan sebagainya.

- Indomaret

Siapa yang tahu bahwa Indomaret yang sering Anda temui ini merupakan salah satu gurita bisnis dari Anthoni Salim? Salim Group melebarkan sayapnya di bisnis waralaba bernama Indomaret Group sejak tahun 1998. Kini, Indomaret telah memiliki 28 kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Gerainya pun sudah mencapai 16.336 gerai yang tersebar di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

2. Kepemilikan Saham

Selain mempunyai perusahaan, Anthoni Salim mempunyai sumber kekayaan dari kepemilikan saham seperti memiliki saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII), dengan porsi 11,12% dari yang sebelumnya hanya 3,03%.

Kenaikan harga saham DCII yang mencapai 11.864,3% sejak IPO pada 6 Januari 2021 menjadi salah satu pengaruh terbesar yang membuat kekayaan Anthoni Salim bertambah.

Selain itu, Anthoni Salim juga memiliki saham EMTK sebesar 9% yang setara dengan Rp12,01 triliun.

Beberapa daftar kepemilikan saham Salim Group adalah sebagai berikut.

- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), Anthoni Salim menjadi pemegang 9% saham.

- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sebesar 80,53%.

- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melalui First Pacific Investment Management Ltd, perusahaan yang didirikan Sudono Salim, sebesar 50,07%.

- PT Indomobil Multi Jasa tbk (IMJS) melalui PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) sebesar 91,97%.

- PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) melalui Gallant Venture Ltd dan PT Tritunggal Intipermata memiliki 67,7%.

- PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) melalui PT Megah Eraraharja dan Anthoni Salim sebesar 51,9%.

- PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) melalui DNET sebesar 25,77%.

- PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) melalui - PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) sebesar 59,48%.

- SIMP melalui PT Indofood Agri Resources Ltd dan INDF sebesar 78,5%.

- PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) melalui DNET sebesar 35,84%.

- PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui PT Metro Pacific Tollways Indonesia sebesar 74,65%.

- PT DCI Indonesia (DCII) melalui Anthoni Salim sebesar 11,12%.

- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) melalui Anthoni Salim sebesar 9%.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya